News

Terus Bertambah, Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Capai 7.926 Orang

Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat yang mengguncang Turki dan Suriah tercatat sudah mencapai 7.926 orang pada Rabu (8/2/2023) pagi atau 48 jam setelah bencana itu terjadi.

Angka kematian itu terdiri dari 5.894 jiwa di Turki dan 2.032 jiwa di Suriah, demikian laporan AFP, Rabu.

Organisasi sukarelawan Suriah, White Helmets memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah. Tim penyelamat juga terus bekerja mengevakuasi para korban yang sebagian besar masih berada di antara puing-puing bangunan yang runtuh.

Penduduk Suriah butuh bantuan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir 70 persen penduduk Suriah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum gempa. Dan setelah gempa dahsyat terjadi, semakin memperparah kondisi kehidupan warga Suriah.

Dalam pernyataan bersama pada Selasa (7/2/2023), Koordinator Residen PBB dan Koordinator Kemanusiaan ad interim untuk Suriah dan Koordinator Kemanusiaan Regional untuk Krisis Suriah mengatakan, “Tragedi ini akan berdampak buruk pada banyak keluarga rentan yang berjuang untuk menafkahi orang yang mereka cintai setiap hari.”

Pernyataan tersebut menguraikan dampak perang 12 tahun Suriah, menggambarkan sebuah negara yang telah runtuh.

“Suriah bergulat dengan keruntuhan ekonomi dan kekurangan air, listrik, dan bahan bakar yang parah.”

Korban Turki Suriah

Pernyataan itu mengeluarkan seruan kepada semua mitra pendonor untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk meringankan penderitaan penduduk Suriah.

PBB dan kelompok mitra kemanusiaan mengatakan, mereka saat ini berfokus pada kebutuhan mendesak, termasuk makanan, tempat berlindung, barang non-makanan, dan obat-obatan.

Petugas selamatkan bayi baru lahir

Salah satu aksi heroik saat pencarian korban gempa bumi adalah penyelamatan bayi yang baru lahir. Petugas penyelamat menemukan seorang bayi di puing-puing bangunan di Suriah.

Bayi itu masih terikat tali pusat ibunya. Sayangnya, sang ibu sudah meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan.

“Kami mendengar suara saat sedang menggali. Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit,” kata saksi mata, Khalil al-Suwadi, kepada AFP.

Korban Turki Suriah

Cuaca dingin hambat evakuasi korban

Ribuan bangunan roboh, rumah sakit dan sekolah hancur serta puluhan ribu orang terluka atau kehilangan tempat tinggal di beberapa kota Turki dan Suriah akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang terjadi Senin (6/2/2023). Gempa itu disebut paling mematikan di Turki sejak tahun 1999.

Cuaca musim dingin yang ekstrem juga menghambat upaya penyelamatan dan pengiriman bantuan. Kondisi ini membuat keadaan korban gempa semakin menyedihkan. Beberapa daerah bahkan sudah kehabisan bahan bakar dan warganya hidup tanpa listrik.

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu memperingatkan bahwa 48 jam ke depan akan menjadi ‘momentum kritis’ dalam pencarian korban. Hal itu dikarenakan suhu berada hampir di titik beku.

korban turki suriah

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button