Arena

Terungkap! Barcelona Suap Wasit Rp120 M untuk Beli Kemenangan dari 2001-2018

Jaksa Barcelona telah menuduh klub sepak bola ternama Spanyol, FC Barcelona, melakukan tindakan korupsi terkait dengan pembayaran senilai 7,3 juta euro atau setara dengan Rp 120 miliar kepada perusahaan milik mantan wasit dan Wakil Presiden Komite Wasit Federasi Sepak Bola Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira. Pembayaran tersebut dilakukan selama periode 2001 hingga 2018. Tuduhan korupsi tersebut dilaporkan pada Jumat (10/3/2023) oleh Kantor Berita Associated Press (AP) dari surat kabar Spanyol, El Pais.

Jaksa menuduh klub sepak bola asal Catalan itu melakukan tiga tuduhan, yakni korupsi olahraga, administrasi yang tidak adil atau penipuan oleh manajemen, dan pemalsuan dokumen dagang.

”FC Barcelona memperoleh dan mempertahankan perjanjian lisan yang sangat rahasia dengan Enriquez Negreira. Dalam kapasitas Enriquez Negreira sebagai Wakil Presiden Komite Arbitrase Teknis (CTA) dan menerima imbalan uang, tindakan itu cenderung menguntungkan FC Barcelona terkait keputusan wasit,” ujar kantor kejaksaan di Barcelona, Sabtu (11/3).

Tuduhan tersebut muncul setelah pejabat pajak Spanyol menemukan bahwa Barcelona telah membayar sebesar 1,4 juta euro atau sekitar Rp 23 miliar kepada Dasnil 95 pada periode 2016-2018. Namun, dalam dokumen pengadilan yang dilihat oleh AP, pembayaran tersebut mencapai 7,3 juta euro selama periode 2001-2018.

Jaksa mengklaim bahwa pembayaran tersebut tidak diatur dalam peraturan klub dan tidak disetujui oleh anggota klub atau majelis umum. Jaksa mengatakan bahwa ada cukup bukti yang mengaitkan mantan presiden Barcelona, Sandro Rosell dan Josep Maria Bartomeu, serta mantan anggota eksekutif Barcelona, Oscar Grau dan Albert Soler, telah mencapai kesepakatan rahasia dan lisan dengan Enriquez Negreira.

Jaksa mengklaim bahwa pembayaran tersebut dilakukan untuk mendukung Barcelona dalam proses pengambilan keputusan wasit pada pertandingan yang dimainkan oleh klub tersebut.

Namun, Barcelona secara tegas membantah semua tuduhan tersebut.

Bartomeu kepada surat kabar ABC bulan lalu membantah semua tuduhan tersebut. ”Sepertinya, dengan layanan ini, kami meminta lebih banyak penalti untuk keuntungan kami atau kami ingin mengondisikan keputusan wasit. Tetapi, semua itu tidak benar. Orang ini (Enriquez Negreira) tidak memiliki kekuasaan atas wasit,” katanya.

Beberapa mantan dan wasit aktif, termasuk presiden wasit Spanyol saat ini, semuanya turut menyangkal pernah menerima perintah atau ada tekanan untuk mendukung Barcelona. Bahkan, Enriquez Negreira kepada Cadena SER pernah menegaskan, dirinya tidak pernah menyukai Barcelona ketika menugaskan wasit untuk pertandingan. ”Saya membantu Barcelona secara lisan tentang bagaimana para pemain harus berperilaku di hadapan setiap wasit,” tuturnya.

Mereka menyatakan bahwa mereka membayar untuk mendapatkan laporan teknis atau nasihat tentang wasit profesional, tetapi tidak pernah mencoba memengaruhi keputusan wasit dalam pertandingan mereka. Barcelona juga telah menyewa firma hukum untuk melakukan penyelidikan sendiri atas pembayaran tersebut.

Skandal ini bisa menimbulkan dampak yang signifikan bagi Barcelona, yang pada masa kejayaannya memenangkan sembilan trofi Liga Spanyol, enam Piala Raja Spanyol, dan delapan Piala Super Spanyol. Meskipun pada tingkat olahraga, Presiden Liga Spanyol Javier Tebas mengatakan bahwa Barcelona tidak menghadapi bahaya langsung karena badan pengatur sepak bola Spanyol, Eropa, dan dunia memiliki undang-undang pembatasan lima tahun, namun terdakwa bisa menghadapi hukuman empat tahun penjara di tingkat kriminal.

Ada juga kemungkinan bahwa klub bisa dihukum dengan penangguhan aktivitas hingga pembubaran sebagai sebuah perusahaan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button