Ototekno

Tertangkap Kasus Narkoba, Irjen Teddy Minahasa Pegang Jabatan Ketum Komunitas Harley Davidson

Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra gagal menjadi Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur. Ia diduga terlibat kasus narkoba, yang diungkap Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat pada Senin lalu, bersamaan dengan terbitnya surat keputusan pengangkatan Teddy menjadi Kepala Polda Jawa Timur menggantikan Inspektur Jenderal Nico Afinta.

Selain menjadi perwira tinggi polisi, Teddy dikenal karena aktivitasnya sebagai penggemar otomotif terutama motor gede (moge). Dia merupakan Ketua Umum Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) periode 2021-2026. Teddy merupakan salah satu polisi terkaya. Berdasarkan situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dokumen pelaporan periode tahun 2021, Teddy memiliki harta kekayaan Rp 29,9 miliar.

Diketahui ternyata Teddy Minahasa merupakan Ketua Umum (ketum) Komunitas Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), setelah sebelumnya ia menjabat sebagai Waketum HDCI.

Ia didapuk menjadi ketua melalui musyawarah nasional (munas) pada tahun 2021 dan menjabat hingga 2026.

Dalam hal ini Teddy sendiri memiliki motor gede (moge) Harley Davidson tahun 2014 seharga Rp650 juta. Tidak hanya moge, Teddy juga memiliki tiga kendaraan mewah lainnya berupa Jeep Wrangler tahun 2016 seharga Rp750 juta, Toyota FJ 55 tahun 1970 seharga Rp75 juta, serta Land Cruiser HDJ 80R tahun 1996 seharga Rp600 juta.

Sebelumnya Polri menyatakan Kapolda Jatim Irjen Teddy Minahasa positif narkoba. Hal ini berdasarkan hasil tes urine melalui laboratorium.

“Dari urine, darah, rambut,” kata Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo.

Dilain sisi anggota Komisi III Bidang Hukum Benny K. Harman juga meminta polri agar melangsungkan proses hukum secara terbuka dan kasus ini dapat menjadi kasus pembuka adanya dugaan publik terkait narkoba dan judi.

“Kapolda Teddy Minahasa harus diproses hukum secara terbuka, jika perlu menyasar juga sejumlah jenderal yang selama ini bermain-main dengan barang haram narkoba dan judi. Semua mata rakyat mengarah ke Mabes Polri hari-hari ini. Tanpa Polri yang kuat, negara hukum kita rapuh dan demokrasi kita akan berubah menjadi anarkisme,” terang Benny.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button