News

Telegram Terancam Tutup Jelang Pemilu Brazil Oktober 2022

Otoritas elektoral TSE Brazil sedang mempertimbangkan untuk melarang aplikasi perpesanan Telegram menjelang pemilu pada Oktober 2022 mendatang.

Mengutip dari Reuters, Jumat (21/1/2022), salah satu alasan otoritas Brazil karena Telegram belum menanggapi permintaan untuk membantu memerangi informasi palsu.

Mungkin anda suka

Kepala pengadilan pemilihan TSE Luis Roberto Barroso telah berusaha bertemu dengan direktur eksekutif dan pendiri Telegram Pavel Durov. Sejak pertengahan Desember lalu pertemuan itu bertujuan untuk membahas cara mengatasi penyebaran informasi palsu. Namun, Telegram tidak memberikan tanggapan.

“Tidak ada aktor yang relevan dalam proses pemilihan 2022 yang dapat beroperasi di Brasil tanpa perwakilan hukum yang memadai, bertanggung jawab untuk mematuhi undang-undang nasional dan keputusan pengadilan,” kata Barroso.

Barroso mencatat bahwa TSE telah menjalin kemitraan dengan hampir semua platform media sosial untuk memberantas berita palsu dan penyebaran teori konspirasi tentang legitimasi sistem pemilu Brazil.

TSE memperingatkan bahwa mereka akan membahas tindakan selanjutnya pada awal Februari. TSE menegaskan tidak boleh ada pengecualian terkait dengan platform yang beroperasi di Brazil.

Telegram telah menjadi aplikasi paling populer kedua di Brazil. Menurut TSE, sebanyak 53 persen pengguna smartphone di Brazil menggunakan aplikasi Telegram.

Sebelum Brazil, Jerman telah lebih dulu mempertimbangkan untuk melarang Telegram.

Pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan Telegram terancam dilarang jika layanan tersebut terbukti terus melanggar hukum di negara tersebut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button