Tuesday, 02 July 2024

Tapera Cekik Pekerja, Fraksi PKS Minta Pemerintah Cabut Bukan Tunda

Tapera Cekik Pekerja, Fraksi PKS Minta Pemerintah Cabut Bukan Tunda


Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Alifudin turut merespons wacana pemerintah terkait Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Menurutnya, keputusan tersebut berpotensi mencekik pekerja mandiri.

“Sebaiknya hilangkan niat pemerintah dalam mengambil uang dari pekerja, dengan alasan untuk tabungan perumahan, batalkan dan kembali fokus buat kebijakan yang menyejahterakan masyarakat,” ucap Alifudin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Ia menilai hal ini hanya akan menghadirkan beban keuangan tambahan yang signifikan bagi para pekerja mandiri. “Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu ini, pemotongan pendapatan pekerja dapat berdampak pada kemerosotan daya beli dan kualitas hidup yang substansial,” ujarnya.

Alifudin menyebut gaji yang diterima pekerja mandiri, tak selamanya akan memiliki tetapan yang sama. Mereka diwajibkan membayar simpanan, sedangkan kebutuhan harian mereka bisa saja tidak terpenuhi.

“Maka, tentu keputusan tersebut mencekik dan bertentangan dengan norma kesusilaan. Walaupun Tapera mampu memfasilitasi kepemilikan rumah, beleid ini disahkan tanpa melalui pertimbangan, terkait kerentanan yang diterima pekerja mandiri,” kata dia.

ia menjelaskan, dengan beban persyaratan pembayaran minimum hingga risiko pencabutan status kepesertaan, sesuai dengan Pasal 22 Ayat (1) dan (3), pekerja mandiri akan diikat oleh pikulan finansial dan administrasi yang eksesif. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elite pemerintah agar mengkaji ulang, bahkan membatalkan peraturan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, usai mendapat penolakan keras dari berbagai kalangan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) kemungkinan diundur. Bukan dicabut lho.

“Jadi kalau misalnya ada usulan, apalagi DPR, misalnya ketua MPR untuk diundur, menurut saya, saya sudah kontak dengan Menteri Keuangan juga kita akan ikut,” ujar Basuki di Jakarta, dikutip Jumat (7/6/2024).

Basuki mengaku sangat menyesal dan tidak menyangka atas timbulnya kemarahan dari masyarakat dan berbagai pihak, terkait program Tapera ini. “Dengan adanya kemarahan (Tapera) ini, saya pikir menyesal betul. Saya tidak nglegéwa (menyangka),” kata Basuki.