News

Tanggapi Pernyataan Cak Nun, PDIP: Jokowi Lemah Lembut dan Tidak Kejam

Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira tak sependapat dengan pernyataan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti Firaun.

“Ah enggak, Jokowi lemah lembut gitu,” kekeh Andreas kepada inilah.com saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (17/1/2023).

Tak hanya itu, ia juga menyinggung bahwa Jokowi bukan sosok yang kejam, melainkan lebih pada ke sikap tegas.

“(Jokowi) orangnya tegas, iya. Kalau dia kejam, ya tidak. Masa Jokowi kejam sih,” ujarnya.

Sedangkan politisi PDI Perjuangan lainnya, yakni Johan Budi justru enggan menanggapi hal ini. Ia berkilah bahwa dirinya sudah bukan lagi juru bicara (jubir) Jokowi.

“Sebaiknya ditanyakan ke Istana saja, saya kan bukan jubir Presiden lagi,” ucap Johan.

Sebelumnya, dalam potongan video ceramah yang tersebar di jagat maya, Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun serta Menko bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebagai Haman. Cak Nun turut juga menyinggung soal Pemilu 2024.

“Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki. Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Cak Nun juga menyebut seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dikuasai oleh salah satu kelompok, sehingga demokrasi di tanah air seakan seperti slogan semata.

“Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun,” kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Back to top button