News

Tanggapi Luhut, Wakil Ketua KPK Pastikan OTT Tetap Berlanjut

Selasa, 27 Des 2022 – 23:36 WIB

Whatsapp Image 2022 01 13 At 23.20.27 - inilah.com

Mungkin anda suka

Dalam jumpa pers Capaian Kinerja KPK 2022, di Jakarta pada Selasa (27/12/2022), Wakil Ketua KPK Alexander Marwata merespons ucapan Menko Luhut. Ditegaskan OTT KPK tetap berlanjut. (Foto: Antara)

Operasi Tangkap Tangan (OTT) dinilai masih dibutuhkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk bisa membuat jera para koruptor di negeri ini.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata memastikan bahwa KPK akan terus melakukan OTT dalam pemberantasan rasuah. Sebab, OTT merupakan salah satu cara membangun kepercayaan publik.

Meski begitu, Alex menegaskan jawabannya ini bukan bermaksud untuk memperpanjang polemik terkait ucapan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, yang meminta OTT dikurangi, beberapa waktu lalu.

“Ya, kami tentu tidak, tidak ingin berpolemik, sejauh dan sepanjang masyarakat itu masih menginformasikan dugaan-dugaan adanya suap, adanya penerimaan oleh para pejabat penyelenggara negara tentu kami tidak boleh diam juga, ya, kami akan menindaklanjuti,” jelas Alex, di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Walau menolak untuk mengurangi OTT, namun ia tetap menerima masukan dari Menko Luhut. Ia berjanji akan memperbaiki sistem KPK dengan cara mempelajari pola-pola yang bakal dilakukan oleh calon koruptor.

“Ini kan tinggal kami di KPK, tentu kami juga akan meningkatkan upaya-upaya itu, misalnya dengan memperbaiki sistem kami di internal ya. Supaya kami juga mengikuti pola-pola yang dilakukan para calon koruptor tersebut,” tutur Alex.

Ia menegaskan mustahil bila OTT dikurangi. Sebab puluhan OTT yang dilakukan KPK tak juga membuat jera penyelenggara negara dalam melakukan tindakan korupsi. Tercatat, sepanjang 2018 KPK melakukan 30 kali OTT.

“Nah, kalau dilihat dari situ, kita bisa melihat ternyata dgn OTT berkali-kali pun tidak membuat para pejabat para penyelenggara negara itu menjadi kapok atau menimbulkan deterrent effect,” ucap dia.

Sementara itu, di sisi lain, kata Alex, OTT yang puluhan kali itu menjadi bumerang bagi KPK. Pasalnya, para calon koruptor mempelajari mekanisme OTT KPK yang terungkap dalam persidangan.

“Mekanisme KPK melakukan itu kan terungkap di dalam proses persidangan, kan seperti itu. Itu yang kemudian barang kali membuat mereka juga belajar dari kasus-kasus sebelumnya,” papar Alex.

Diketahui sebelumnya, Menko Luhut melontarkan kritik terhadap kinerja KPK, terkait OTT. Menurutnya, KPK tidak perlu sedikit-sedikit tangkap orang. Luhut menyebut apa yang dilakukan KPK melalui OTT tidak baik untuk keberlangsungan negeri ini. Bisa mencemarkan citra baik Indonesia.

“Kita nggak usah bicara tinggi-tinggilah. OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita,” ujar Luhut, di acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024, Selasa (20/12/2022).

Luhut menekankan, bila digitalisasi di Indonesia berjalan baik maka tidak akan ada yang bisa main-main dengan sistem. Maka, KPK tidak perlu lagi sedikit-sedikit main tangkap.

“Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan tidak akan bisa main-main. Jadi kalau kita mau bekerja dengan hati, ya kalau hidup-hidup sedikit bolehlah, kita kalau mau bersih-bersih amat di surgalah kau,” pungkas Luhut.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button