NewsMarket

Tak Dilirik Investor, Proyek  IKN Kalau tak Mangkrak Bakal Ganggu APBN

Wakil Direktur INDEF, Eko Listiyanto bilang, mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) dibiayai APBN, lantaran tak ada investor yang tertarik. Pilihannya berat, proyeknya mangkrak atau merongrong APBN hingga 2024.

“Perubahan strategi porsi pendanaan dari APBN yang lebih mendominasi, ketimbang skema KPBU, swasta, maupun BUMN menggambarkan kurang tertariknya investor di tahap pembangunan awal. Terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur dasar,” papar Eko kepada Inilah.com, Senin (24/1/2022)

Ke depan, Eko memprediksikan, porsi pendanaan mega proyek IKN yang diperkirakan Rp501 triliun, bakal menyedot APBN lebih gede lagi. “Jika minat investor masih saja minim, maupun jika dikhawatirkan akan mangkrak tanpa dukungan APBN,” ungkapnya.

Di sisi lain, kata Eko, dalam periode jangka pendek-menengah, APBN sangat diperlukan untuk difokuskan ke upaya penanganan pandemi COVID-19. Termasuk pemulihan daya beli masyarakat bawah, dan mengakselerasi ekonomi. “Alokasi APBN yang tersandera pemindahan ibu kota, justru akan membuat upaya pemulihan dan akselerasi ekonomi bertambah lama,” papar Eko.

Dari paparan Eko, tak heran jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berubah seratus delapan puluh derajat terkait pembiayaan mega proyek IKN Nusantara.

Pada Mei 2019, Presiden Jokowi menjamin pembangunan IKN tidak akan membebankan APBN. Dirinya bahkan memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani mencarikan skema pembiayaan yang tepat.

Belakangan, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini, berbalik. Pendanaan mega proyek IKN Nusantara, porsi terbesarnya ditanggung APBN hingga 2024, yakni 53,3%. Sedangkan sisanya yang 46,7% ditambal dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), swasra, dan BUMN.

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button