Friday, 28 June 2024

Tak Betah Jadi Kepala OIKN, Pratikno: Bambang Ingin Mundur Sejak Lama

Tak Betah Jadi Kepala OIKN, Pratikno: Bambang Ingin Mundur Sejak Lama


Mundurnya Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari posisi Kepala dan Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), menyisakan pertanyaan besar. Apa alasan mundur? Bagaimana nasib megaproyek senilai Rp466 triliun itu?

Saat ditanyakan soal alasan mundurnya dua tokoh penting OIKN itu, Mensesneg Pratikno tak mau buka-bukaan. Dia menyampaikan tidak dijelaskan dalam surat pengunduran diri keduanya. Mungkin ini cara ‘ngeles’ yang halus. “Tidak disampaikan,” kata Pratikno, menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (3/6/2024).

Selanjutnya, Pratikno yang disebut sebagai menteri yang paling dipercaya Presiden Jokowi itu, menjelaskan bahwa sudah sejak lama, Bambang menyatakan keinginan untuk mundur.

Namun, surat pengunduran Bambang, baru disampaikan beberapa waktu lalu. “Itu sudah lama kok itu pembicaraan sudah lama, tapi surat memang baru,” ujar Pratikno.

Selanjutnya, kata Pratikno, Presiden Jokowi menerbitkan Keppres mengenai pemberhentian Bambang dari Kepala Otorita IKN. Selanjutnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni ditunjuk sebagai Plt Kepala Otorita dan Plt Wakil Kepala Otorita.

“Pada hari ini telah terbit Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN,” kata Pratikno.

Namun, ada hal yang tak biasa terkait mundurnya Bambang dari Kepala OIKN. Karena, Wakil Kepala OIKN, Dhony Rahajoe ikut mundur juga. Bisa jadi alasan kedua petinggi OIKN ini, sama. Pastilah alasannya menyangkut megaproyek IKN yang ditargetkan bisa menjadi lokasi HUT Ke-79 RI pada 17 Agutus 2024.

Asal tahu saja, sebelum masuk OIKN, Bambang pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007. Jabatan itu dijalaninya tiga tahun.

Bambang aktif sebagai pengajar dan organisasi sektor transportasi, dipercaya menjadi Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) pada 2004. Lima tahun berselang, dia ditunjuk Presiden SBY, Bambang sebagai Wakil Menteri Perhubungan.

Pada 2012, Bambang sempat mencicipi empuknya kursi Komut PT Garuda Indonesia (Persero/GIIA) Tbk. Tiga tahun kemudian, Bambang masuk Asian Development Bank, sebagai Vice President for Knowledge Management and Sustainable Development.

Sementara Dhony, dikenal karena karyanya saat menjabat di Sinarmas Land, yakni Kota Satelit Bumi Serpong Damai (BSD) City di Tangerang, Banten. Jabatan terakhirnya di Sinarmas Land adalah sebagai Managing Director President Office.