Market

Tak Bergantung ke China, Zulhas Buka Pasar Ekspor Baru ke India hingga Afrika

Minggu, 25 Sep 2022 – 18:59 WIB

Mendag Zulhas Buka Pasar Ekspor Baru ke India hingga Afrika - inilah.com

Mendag Zulhas (kanan) dalam paparan Kinerja 100 Hari Kementerian Perdagangan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2022). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan berkomitmen untuk membuka pasar baru dan menggali potensi ekspor komoditas dalam negeri agar dapat diekspor ke perdagangan internasional. Pasar-pasar baru itu antara lain, Bangladesh, Afrika dan India.

Dia menyebut, peluang dalam membuka pasar baru tersebut ditujukan untuk menjajaki kerja sama maupun potensi ekspor produk dalam negeri di kancah internasional. “Jadi, tak melulu terus menjalin dengan Tiongkok maupun negara di Eropa,” kata Zulhas dalam paparan Kinerja 100 Hari Kementerian Perdagangan di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2022).

“Menggagas adanya peluang baru. Seperti Bangladesh mau dijajaki. Ada duitnya dia. Nigeria, Mesir, Afrika, India. Kita coba buka pasar baru misalnya pakaian atau sepatu atau apapun. Pakaian kita itu bagus, yang desain anak muda, saya bilang itu hebatnya Indonesia. Sepatunya bagus,” katanya.

Untuk itu, ekspansi perdagangan internasional ke beberapa negara juga akan diiringi dengan dukungan dan perhatian Kementerian Perdagangan kepada para pelaku usaha agar dapat menembus pasar internasional.

“Kasih jalan, dukungan dan perhatian dia bisa tembus ke pasar baru nanti,” sambung dia.

Dia mencontohkan, Indonesia telah menjalin misi dagang dengan India yang menghasilkan 22 kesepakatan dagang bernilai US$3,2 miliar.

Kerja sama perdagangan dengan India ini diperoleh dari pembelian sawit dan olein sejumlah 2,6 juta ton senilai US$3,16 miliar. Selain itu, peralatan plastik, kerajinan, kertas, bubuk kertas dan batu bara yang mencapai US$40,6 juta.

“Dengan negara India kita menghasilkan 22 kesepakatan bernilai 3,2 miliar dolar AS. Industrinya bagus, edukasinya bagus, ada duitnya dan banyak hal yang bisa dikerjasamakan,” jelas Ketua Umum Partai Amanat ini.

Pun demikian, dalam upaya menjajaki pasar baru untuk mengekspor komoditas, Zulhas akan terus bergerak dalam menjalin hubungan dengan sejumlah negara agar para pelaku usaha dapat bergelut dalam perdagangan internasional.

Selain itu, Kemendag juga terus meningkatkan akses ke Pasar Internasional dengan menerapkan kerja sama melalui penandatanganan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Terutama, dalam meningkatkan ekspor sebesar US$844,45 juta dalam proyeksi 10 tahun ke depan.

Lalu, Zulhas juga mengungkapkan, Indonesia telah mengesahkan kerja sama dengan Indonesia-Korea CEPA dengan menghapus tarif bea masuk (TBM) sebanyak sebanyak 11.687 pos tarif. Meski demikian, Indonesia telah mengantongi kontrak dagang dengan Korea senilai US$7 juta.

Tentu, hal ini berpotensi meningkatkan ekspor sebesar 19,8 persen yang bakal berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 2,43 persen.

Kemudian, Indonesia juga telah menjalin kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) Agreement untuk menyasar peningkatan ekspor barang Indonesia menjadi 5,01 miliar dollar AS pada 2040.

Maka, RCEP akan meningkatkan GDP Indonesia sebesar 0,07 persen atau setara Rp38,33 triliun di 2040 mendatang. 

Back to top button