Direktur Pembinaan Agama Islam dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag), Adib menanggapi kasus konten mandi lumpur untuk mengemis online yang kini beredar di media sosial.
Adib mengatakan dalam melihat dari segi ajaran Islam bahwa mengemis itu tidak terpuji, dan banyak haditsnya.
“Banyak hadis yang menyampaikan orang yang meminta-minta memiliki derajat yang terendah,” kata Adib mengutip Antara, Kamis (26/1/2023).
Selain anjuran lebih baik memberi daripada menerima, Adib memberi acuan dari Hadis Riwayat Ahmad untuk fenomena mengemis daring itu.
Di mana Rasulullah SAW bersabda, “Kegiatan meminta-minta (mengemis) akan selalu ada pada diri seseorang sampai ia menemui Allah dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun” (HR. Ahmad).
“Artinya, ia tidak punya wajah kepada Allah, ia seharusnya malu karena telah mendapatkan kesempatan untuk bekerja, berusaha dan berusaha, tetapi dia malah memohon, apalagi masih muda Adeeb menambahkan dengan gembira.
Menurut Adib, berdasarkan konten yang beredar, sang pelaku telah melewati batas mengemis untuk memenuhi kebutuhan, tetapi dia juga berwiraswasta karena pembuat konten bisa mendapatkan jutaan rupiah untuk satu siaran langsung.
“Ada lagi hadis lain, barang siapa yang meminta-minta kepada masyarakat untuk memperkaya diri sesungguhnya ia hanya meminta batu neraka, maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak,” kata Adib.
“Jadi jika dia mandi dengan lumpur, itu melukai martabatnya,’ sambungnya.
Mengakui kemurahan hati masyarakat Indonesia, Adib mengimbau agar para pengguna medsos untuk bijak dan realistis dalam memilih berdonasi.
“Sekarang sudah banyak lembaga kredibel yang bisa mendistribusikan donasi, dan banyak masjid yang menerima donasi digital daripada merasa kasihan kepada seseorang yang sebenarnya tidak pantas mendapatkannya,” katanya.
Sebelumnya, video viral langsung seorang nenek sedang mandi lumpur menjadi viral di aplikasi berbagi video TikTok.
Dalam video tersebut, terlihat seorang nenek disuruh mandi lumpur hingga menggigil dan meminta hadiah yang diserbu penonton. Bahkan, kegiatan berlangsung dari pagi hingga sore hari
Beberapa waktu lalu, Tiktok menghapus konten mengemis online dari platformnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)