News

Imam Shamsi Ali Kritik Booster Jadi Syarat Mudik: Tidak Fair Dibanding MotoGP Mandalika

Presiden of Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali menilai aturan pemerintah soal vaksin booster dan dua kali vaksinasi sebagai persyaratan mudik lebaran sangat tidak adil.

Menurut dia, persyaratan yang pemerintah buat ini berbeda dengan aturan yang diterapkan pada ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebab saat itu pemerintah tidak mensyaratkan apapun bagi penonton balapan MotoGP.

“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan Booster? Kalau tidak, lalu Kenapa yang mudik ada syaratnya?,” kata Imam Shamsi seperti mengutip dari akun Twitternya @ShamsiAli2, Kamis (24/3/2022).

Dia menilai jika pemerintah ingin mengendalikan penyebaran COVID-19 saat ini bukan dengan menekankan pada vaksinasinya. Sebab dengan menerapkan aturan berbeda-beda tidak akan memberikan keadilan bagi masyarakat.

“Masalahnya bukan pada vaksin atau booster. Tapi pada penerapan aturan yang kadang kehilangan “sense of justice”. Tidak fair itu meresahkan,” katanya.

Sebelum, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan masyarakat untuk mudik pada hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah nanti. Namun Jokowi meminta masyarakat untuk melengkapi vaksinasi sebanyak dua kali dan suntuk vaksi penguat (booster).

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik, dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan sekali booster serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Jokowi, Rabu (23/3/2022).

Selain itu, Jokowi juga mempersilakan masyarakat untuk melakukan kegiatan salah tarawih berjamaah. Hal ini karena situasi kasus COVID-19 di Indonesia sudah menurun.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button