News

Apa Itu ‘Abad Turki’ yang Disebut Erdogan dalam Pidato Kemenangannya?

Recep Tayyip Erdogan sukses kembali terpilih menjadi presiden setelah memenangkan putaran kedua pilpres Turki pada Minggu (28/5/2023) dan pada pidato kemenangannya ia memproklamirkan bahwa momentum ini menjadi penanda ‘Abad Turki’. Hal yang sama juga disuarakan oleh Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki Fahrettin Altun. Lantas apa itu Abad Turki?

“Semoga kita memiliki bangsa yang memberi kita kemenangan lagi. Selamat Abad Turki. Selamat atas kemenangan besar,” ujar Erdogan di depan lautan massa pendukungnya yang berkumpul di depan Istana Kepresidenan Turki di Istanbul, Senin (29/5/2023).

Seperti yang diutarakan oleh Erdogan saat memberikan pidato kemenangannya, Abad Turki ini sebenarnya sudah digaungkan jauh sebelum masuk masa pemilu presiden 2023. Tepatnya pada 28 Oktober 2022, Erdogan mengumumkan visi baru dari Partai Keadilan dan Pembangunan bernama Abad Turki yang digadang-gadang menjadi upaya partai penguasa tersebut untuk menghadirkan revolusi yang menggabungkan demokrasi, pembangunan, perdamaian, dan kesejahteraan di negara tersebut.

Sejak itulah jargon Abad Turki melekat erat di Erdogan serta partainya.

“Kami meraih kemenangan sedemikian rupa sehingga tidak ada yang kalah. Di bawah kepemimpinan presiden kita, Pak Recep Tayyip Erdogan, kita mengatasi apa yang disebut hambatan yang tidak dapat diatasi. Tidak ada henti di Abad Turki, lanjutkan,” tulis Fahrettin Altun di akun Twitter pribadinya, Senin.

Turki Erdogan Pidato

Salah satu elemen yang dimasukan ke dalam visi Abad Turki adalah terkait larangan penggunaan hijab di sekolah dan institusi publik. Dengan Erdogan yang berupaya menghilangkan larangan yang sudah diterapkan di Turki sejak tahun 1980-an itu. Selain itu masih banyak lagi yang disebut oleh presiden Turki petahana itu ingin ia hadirkan dalam revolusi di Abad Turki dan nanti ia coba realisasikan melalui konstitusi baru.

Pada saat dulu mengumumkan Abad Turki, Erdogan menggambarkan visi ini berbasis politik yang bersatu dan menjauhkan politik identitas, politik integrasi bukan politik polarisasi, politik yang merangkul semua pihak, politik yang bebas bukan yang mendominasi, dan mengganti politik berdasarkan kebencian dengan politik cinta.

Realisasi Abad Turki ini tampaknya sangat dinantikan oleh para pendukung presiden petahana itu. Ini disinyalir bisa dilihat dari hasil putaran kedua Pilpres Turki 2023. Di mana Dewan Pemilu Turki mengumumkan dengan suara yang masuk nyaris 100 persen (99,43 persen), Erdogan berhasil meraih total suara 52,14 persen dengan pesaingnnya Kemal Kilicdaroglu meraih suara 47,86 persen.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button