Arena

Piala Dunia U-17: Diwarnai Drama VAR, Indonesia Harus Akui Keunggulan Maroko 1-3

Timnas Indonesia U-17 mengakhiri petualangan mereka di fase grup Piala Dunia U-17 dengan kekalahan.

Mungkin anda suka

Tampil dihadapan 26 ribu penonton yang memadati Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pasukan Bima Sakti dipaksa menyerah 1-3 atas Maroko dalam laga penentuan tersebut.

Hasil itu membuat tuan rumah mengakhiri fase grup dengan bertengger di posisi ketiga Grup A lewat torehan dua poin. Maroko justru mengamankan tempat di puncak klasemen grup, seusai Panama menahan imbang 1-1 Ekuador.

Jalannya Laga

Indonesia sempat mengambil inisiatif serangan saat laga baru berjalan 10 menit. Bahkan, Arkhan Kaka hampir saja membuka keunggulan bagi tuan rumah jika saja bola liar yang ia eksekusi gagal dibendung Taha Benrhozil.

Sayang, petaka didapati Garuda Asia usai wasit menunjuk titik putih setelah pemain Maroko M. Hamony terjatuh di kotak 12 pas.

Hamony dilanggar Welber Jardim saat hendak melakukan perebutan bola di udara.

Anas Alaoui yang maju sebagai algojo pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk membawa Maroko unggul 1-0 di menit ke-29.

Sekitar 10 menit selepas gol pertama tercipta, Maroko kembali berhasil mengoyak jala Indonesia sekaligus menggandakan keunggulan mereka menjadi 2-0.

Gol tercipta melalui sundulan kepala sang kapten Abelhamid Ait Boudlal memanfaatkan set piece sepak pojok.

Tiga menit jelang laga usai, GBT Surabaya, akhirnya bergemuruh juga selepas Nabil Asyura berhasil memperkecil ketertinggalan untuk tuan rumah menjadi 1-2.

Gol itu diciptakan Nabil melalui sepakan bola mati yang berjarak 20 meter dari gawang Maroko. Bola meluncur deras ke sisi kiri gawang yang gagal dibendung Taha Benrhozil.

Memasuki babak kedua, pasukan Bima Sakti mencoba tampil lebih agresif. Tepat di menit ke-55, Indonesia kembali mendapat peluang dari bola mati.

Eksekusi yang dilakukan Achmad Zidan pun sekilas tampak membentur tangan dari pagar betis Maroko yang berada di kotak penalti.

Wasit sempat melakukan pengecekan lewat Video Asisstant Referee (VAR). Sayang, sang pengadil memutuskan untuk tidak memberikan hadiah penalti bagi Merah Putih.

Alih-alih menyamakan kedudukan, Garuda Asia justru kembali kebobolan selepas Hamony berhasil membuat skor menjauh 1-3 untuk Maroko.

Skor itu pun bertahan hingga wasit menutup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Kekalahan ini membuat Indonesia harus menunggu hasil laga tim lainnya yang menempati klasemen peringkat tiga terbaik, untuk menentukan lolos atau tidaknya tim tuan rumah ke 16 besar.

Di klasemen peringkat tiga terbaik, Indonesia berada di urutan keempat, namun posisi ini belum sepenuhnya aman mengingat Meksiko yang berada di peringkat kelima hanya terpaut satu poin.

Sementara Korea Selatan yang belum mengantongi poin akan menghadapi Burkina Faso di laga pamungkas mereka.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button