Market

60 Negara Terancam Krisis, Presiden Jokowi Jamin Ekonomi Indonesia Aman

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ada 60 negara mengalami kesulitan ekonomi yang mengarah ke kondisi krisis. Kabar baiknya, Indonesia tidak termasuk.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi dalam perayaan 50 tahun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2022 di Balai Sidang Jakarta, Jumat (10/6/2022).

“Diperkirakan ada 60 negara yang akan mengalami kesulitan dan ekonomi, diperkirakan mereka akan menjadi negara gagal kalau tidak bisa segera menyelesaikan masalah ekonominya. Ini yang perlu saya ingatkan kepada kita semua,” kata Jokowi. .

Meski aman, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, meminta semua pihak untuk tetap waspada dan peka terhadap ancaman krisis. Jangan merasa kondisi Indonesia normal, sehingga tidak perlu waspada. “Jangan sampai kita merasa normal padahal keadaannya betul-betul pada situasi yang tidak normal ketidakpastian ini. Ini yang harus kita jaga semuanya,” terang Jokowi.

Menurut Jokowi, saat ini, ada dua masalah ekonomi yang krusial, yakni kenaikan harga energi dan pangan. Komoditas energi seperti batu bara, minyak mentah, dan gas mengalami kenaikan signifikan di pasar global.

Begitu pula harga komoditas pangan seperti kedelai, jagung dan gandum, lanjut Jokowi, sudah naik di dalam negeri. “Kedelai juga naik, jagung, kalau naik merembet ke mana-mana. Harga pakan naik, harga telur, harga ayam naik hati-hati, kedelai juga sama naik 33 persen, bisa harga tahu tempe naik berimbas ke inflasi. Ini yang perlu saya ingatkan hati-hati yang berkaitan dengan pangan,” kata Presiden Jokowi.

Meski ekonomi menghadapi tantangan berat, Jokowi menyebut Indonesia masih bisa mengendalikan inflasi. “Kita meskipun ada kenaikan sedikit, tapi masih bisa kita jaga dan kendalikan. Coba dilihat sudah ada negara yang inflasinya sudah di atas 70 persen,” kata Jokowi.

Jokowi kembali mencontohkan, di negara maju seperti Amerika Serikat, inflasi telah meningkat hingga 8,3 persen dari tren biasanya di satu persen Sedangkan di Indonesia, inflasi tercatat 3,55 persen (year on year/yoy) hingga Mei 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button