Market

Survei YLKI: 48 Persen Pengguna AC Boros dan tak Ramah Lingkungan


Hasil survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan, sebesar 48 persen pengguna mesin pendingin udara (Air Conditioner/AC) rata-rata 8-12 jam sehari, adalah boros dan tak ramah lingkungan.

Mungkin anda suka

“Kondisi tersebut menjadi peringatan dari segi efisiensi energi, termasuk dampak ekonomis yang ditimbulkan pada skala rumah tangga,” kata Pengurus Harian YLKI, Sri Wahyuni, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (10/6/2024).

Dia mengatakan, perilaku penggunaan AC selama 8-12 jam dengan temperatur di bawah 18 derajat Celcius, sangat tidak ramah lingkungan dan menjadi penyumbang emisi gas karbon yang signifikan.

Sementara dampak ekonomi yang ditimbulkan, tagihan pemakaian listrik akan lebih mahal dibanding jika dapat menghemat energi, misalnya tidak menggunakan temperatur atau suhu di bawah 18 derajat Celcius dan lama penggunaan di bawah 8 jam.

Dari hasil survei tersebut, lanjut dia, dua indikator itu terjadi di kalangan rumah tangga, karena ketidaktahuan cara menghemat energi listrik, baik dari segi hitungan efisiensi energi maupun pengenalan alat-alat elektronik rumah tangga yang sudah menggunakan Standar Kinerja Energi Minimum (SKEM) dan Label Tanda Hemat Energi (LTHE).

Sebagai gambaran, lanjut Sri Wahyuni, saat membeli AC hanya mengejar harga yang murah, tidak memilih produk yang sudah ada SKEM dan LTHE dengan tanda bintang 2 hingga 4.

“Padahal hal itu penting sebagai upaya melindungi konsumen dan juga untuk keberlanjutan penggunaan energi yang digunakan akan berdampak pada pembayaran tagihan listrik mereka per bulan,” katanya.

Semua hal itu, kata dia, harus disosialisasikan bersama di lapangan, sehingga konsumen dapat mengetahui dan memahami pentingnya budaya hemat energi untuk mendukung program konservasi energi yang ditargetkan oleh pemerintah untuk mencapai net zero emision (NZE) 2060.
 

Back to top button