Market

Sukses Terbangi Soetta-Yogya, Maskapai Transnusa Siap Mengudara

Pesawat Transnusa Airbus A320 Neo PK-TLA bernomor 8B 532 sukses uji terbang (proving flight) dari Cengkareng (Soetta) ke Yogyakarta (YIA).

“Kesuksesan uji operasional ini merupakan tonggak dari proses re-sertifikasi operator penerbangan atau AOC sebelum Transnusa beroperasi kembali dengan armada pesawat dan sejumlah rute yang baru,” kata Direktur Utama Transnusa, Bayu Sutanto dikutip dari Antara, Sabtu (5/2/2022).

Bayu yang juga Sekretaris Jenderal Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional (INACA), mengatakan uji operasional sukses mendarat di landas pacu 11 YIA, setelah menjalani penerbangan selama 1 Jam 25 menit dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

Kemudian pesawat sukses lepas landas kembali ke Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 10.20 WIB dan mendarat di Cengkareng pada pukul 11.45 WIB. Informasi saja, proving flight adalah proses uji operasional guna memastikan kesiapan maskapai dalam mengoperasikan pesawat udara di sejumlah rute yang diterbangi dan merupakan bagian dari proses re-sertifikasi asessmen dalam pemberian AOC (Air Operator Certificate) sebelum melakukan penerbangan komersial.

Uji operasional kali ini dipimpin oleh Capt Rio Charles Martinez yang didampingi Capt Pindonta Tarigan beserta awak kabin, serta pihak terkait dari Direktorat Kelayakan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) sebagai asesor.

Ditambahkan, setelah uji operasional dari Bandara Soetta ke Bandara Yogyakarta International Airort, dilanjutkan uji operasional ke Bandara Eltari Kupang, serta bandara-bandara lain. Semisal, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai (Denpasar), serta Bandar Udara Internasional Juanda (Surabaya).

Diharapkan setelah melakukan uji operasional selama 5 hari dengan baik, dan melengkapi dokumentasi, AOC baru akan diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub. Sehingga Transnusa bisa segera menjalankan operasional penerbangan komersial dengan 3 armada pesawat Airbus A320.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button