Market

Sri Mulyani: Defisit Oktober Turun, Utang Pemerintah Bisa Direm

Kabar baik dari Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait defisit anggaran tahun ini. Rasio defisit Oktober turun menjadi 3,29% terhadap PDB. Setara Rp548,9 triliun. Utang bisa ditekan.

“Ini adalah sesuatu yang kita lihat defisit APBN menurun dibanding Oktober tahun lalu yang sebesar 4,67 persen terhadap PDB,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara CEO Networking 2021 di Jakarta, Selasa.

Atas capaian ini, Sri Mulyani berharap, defisit anggaran pada 2021, bisa tetap terkendali di atas 5% dari PDB. Atau menurun dibanding realisasi 2020 yang berada di atas 6% dari PDB.

Defisit anggaran terjadi karena belanja negara yang masih sedikit lebih tinggi yakni Rp2.058,9 triliun daripada penerimaan negara Rp1.510 triliun.

Meski menurun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut berharap defisit APBN tetap bisa menciptakan efek berganda maupun counter cyclical terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Adapun pelebaran defisit APBN di atas tiga persen pada 2020, merupakan yang pertama kali dalam sejarah dan suatu mekanisme counter cyclical. “Memang dampaknya dari sisi perekonomian bisa pulih kembali, masyarakat bisa terlindungi dari COVID-19, dan belanja sosial yang kami berikan untuk bantalan bagi masyarakat yang mengalami hempasan luar biasa dari pandemi,” tutur Sri Mulyani.

Sementara, realisasi pembiayaan anggaran periode Januari-Oktober 2021, mencapai Rp608,3 triliun. Atau terkontraksi 34,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), serta keseimbangan primer minus Rp266,9 triliun.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button