News

Spekulasi Kasus Brigadir J Hambat Pemulihan Istri Irjen Ferdy Sambo

Kondisi Putri Candrawathi, istri Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, disebut masih tertekan dan tidak bisa berbicara banyak terkait perkara tewasnya Brigadir Yoshua alias Brigadir J. Hal ini tidak lepas dari banyaknya spekulasi yang dianggap menyudutkan Putri.

Komnas Perempuan meminta publik untuk bersabar dan memberi kesempatan bagi tim gabungan khusus (timsus) Polri menginvestigasi kasus tersebut. Spekulasi liar terkait posisi Putri dalam perkara tersebut juga diminta untuk dihentikan.

“Kalaupun memang dia adalah saksi dari peristiwa, tetap dia butuh pulih dulu baru bisa bercerita yang jadi fokus kami adalah Ibu P punya ruang untuk pemulihan. Ibu P masih dalam kondisi sangat syok. Saat ini Ibu P hanya menangis saja, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya,” kata Ketua Komnas Perempuan, Andy Yentriyani, di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Menurutnya, maraknya spekulasi dalam perkara Brigadir J tidak berkontribusi dalam pengungkapan kasus tersebut. Begitu pula dengan kondisi Putri yang menjadi saksi kunci atas peristiwa berdarah di rumah dinas Kadiv Propam itu.

Komnas Perempuan, kata Andy, sedang melakukan pendalaman atas laporan Putri yang menjadi korban kekerasan seksual. Artinya komnas menempatkan Putri sebagai fokus utama. Komnas turut berkoordinasi dengan timsus Polri serta Komnas HAM apabila mendapatkan informasi tambahan dari korban.

“Komnas Perempuan mengupayakan siapa pun yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kami pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan, isu utama dalam kasus Brigadir J adalah penembakan yang sekarang ini bukan hanya sedang diusut oleh timsus tetapi ditangani pula Komnas HAM. “Mari kita kasih waktu Komnas HAM, timsus, kepolisian untuk memberikan informasi apa yang sebetulnya terjadi. Makanya, kita hentikan dulu spekulasi-spekulasi tentang motif, kita kasih ruang untuk Ibu P pulih,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button