News

Spanyol Umumkan Kasus Suspek Pertama Virus Mematikan Marburg

Dinas Kesehatan Valencia, Spanyol, mengumumkan temuan satu kasus suspek virus Marburg pada Sabtu (25/2/2023). Temuan itu menandakan kasus suspek pertama di Spanyol atas penyakit mematikan yang telah membuat lebih dari 200 orang di Guinea Ekuator menjalani karantina.

Reuters melaporkan, kasus suspek virus Marburg pertama di Spanyol ini adalah seorang pria berusia 34 tahun yang baru saja melakukan perjalanan ke Guinea Ekuator. Sebelumnya sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta, pria itu akhirnya dirujuk ke unit isolasi Hospital La Fe di Valencia sembari dilakukan pengujian lebih lanjut.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg yang masih satu family dengan Ebola ini memiliki tingkat kematian hingga 88 persen. Hingga kini belum ada vaksin atau pun obat untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut.

Sementara itu, Guinea Ekuator sudah mengisolasi lebih dari 200 orang dan melakukan pemberlakuan pembatasan pada 13 Februari silam di Provinsi Kie-Ntem.

Provinsi tersebut adalah lokasi pertama virus Marburg terkonfirmasi pada 7 Februari lalu, kemudian ada 24 kasus suspek pada 14 Februari dengan sembilan di antaranya meninggal.

Menurut WHO, para kasus suspek memiliki gejala infeksi seperti kelelahan, demam, muntah darah, hingga diare. Temuan di negara tersebut terjadi pada orang-orang yang mengikuti sebuah upacara pemakaman di Distrik Nsok-Nsomo, Provinsi Kie-Ntem.

Pada 2021, virus ini sempat muncul di Guinea dengan satu kasus, kemudian muncul di Ghana dengan empat kasus pada 2022, dan kini Guinea Ekuator dengan satu kasus.

Virus Marburg merupakan virus yang menyebabkan demam berdarah bagi primata. Virus ini terbilang berbahaya dan bisa menular dari paparan kelelawar buah, cairan tubuh melalui seks tanpa pengaman, atau pun luka.

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 1967 di Marburg, Jerman. Kala itu, sejumlah kasus infeksi terjadi di Marburg, Frankfurt, dan ibu kota Yugoslavia, Belgrade.

Setelah di Jerman dan Yugoslavia, kasus Marburg pertama kali muncul di Afrika pada 1975, tepatnya di Afrika Selatan, lalu di Kenya pada 1980 dan 1987. Kemudian di Uni Soviet pada 1988, Kongo pada 1998-2000, Angola pada 2004-2005, Uganda pada 2007-2008, Belanda pada 2008, Uganda lagi pada 2012-2014, dan 2017, serta Guinea pada 2021.

Back to top button