News

Soal Suara Azan Dibandingkan Gonggongan Anjing, Pimpinan Ponpes Gontor Ajak Semua Bersabar

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal mengajak semua untuk bersabar dalam menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas terkait suara azan yang dibandingkan dengan gonggongan anjing.

“Kita semua harus arif dan sabar menghadapi sesuatu yang menimbulkan potensi permusuhan, keterbelahan umat,” ujarnya saat ditemui Inilah.com di Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Kamis (24/2/2022).

Sejatinya Kiai Hasan Sahal enggan mengomentari permasalahan tersebut yang dinilai rawan menjadikan umat terpecah belah. Ini terlihat ketika ia sempat terdiam beberapa saat dan menghela napas sebelum menyampaikan komentar terkait pernyataan Menag Yaqut.

Namun dirinya hanya sebatas memberikan saran dan mengajak semua untuk bersabar demi kebaikan masyarakat, terutama umat Muslim. Terlebih lagi, permasalahan-permasalahan yang terjadi saat ini sudah pernah terjadi sebelumnya sekitar 2-3 dasawarsa.

Bahkan kasus-kasus seperti itu, menurutnya, selalu berulang dalam situasi dan keadaan yang berbeda. Karena itu, sebagai Muslim yang baik, sebaiknya bisa menyikapi segala sesuatu dengan tingkat kecerdasannya.

“Kita harus menyikapi sesuai tingkat kecerdasan pemikiran kita masing-masing. Di situlah derajat kita akan dapat diukur,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Menag Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut melontarkan pernyataan kontroversi terkait suara azan melalui pengeras suara di masjid atau musala.

Kemudian ia mencontohkan suara-suara lain yang mengganggu seperti halnya gonggongan anjing.

“Kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak? Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu,” kata Yaqut.

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button