News

Skema One Way di Tol Cikampek-Kalikangkung Diakhiri

Skema satu arah (one way) di Km 70 GT Cikampek hingga Km 414 GT Kalikangkung, Semarang, berakhir pada H-1 Idul Fitri. Korlantas Polri menyatakan arus lalu lintas pada jalur tersebut berlaku normal dua arah terhitung pukul 12.00 WIB.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pantauan arus lalu lintas melalui CCTV, NTMC dan command center PJR menunjukkan volume kendaraan pada tol tersebut sudah normal. Bahkan data kendaraan yang keluar dari GT Cikampek Utama menuju Trans Jawa berada pada level tidak layak untuk penerapan satu arah maupun contraflow.

Mungkin anda suka

“Ketika rata-rata per jam yang melintasi jalan tol di bawah 3.000 sudah normal, kalau 3.000 – 5.000 dilaksanakan contraflow beberapa lajur tergantung arah kepadatan dan apabila sudah di atas 5.000 maka rekayasanya one way. Begitu SOP-nya,” ujar Dedi, di Jakarta, Minggu (1/5/2022).

Sekarang ini, lanjut Dedi, petugas lapangan sudah melakukan normalisasi maksimal selama dua jam. “Normalisasi selama dua jam maksimal untuk memastikan bahwa jalur dan rest area sudah aman semuanya,” kata Dedi.

Data dari Jasa Marga menyebutkan pergerakan kendaraan pada H-10 sampai hingga H-2 Lebaran 2022 (22 -30 April), sebanyak 1,6 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek. Angka tersebut meningkat 19% dari lalu lintas normal.

Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung). Total volume lalu lintas yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 19% jika dibandingkan lalu lintas normal periode November 2021 dengan total 1.354.453 kendaraan.

Distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ke tiga arah, yaitu mayoritas sebanyak 864.506 kendaraan (53,6 persen) menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung), 446.449 kendaraan (27,7 persen) menuju arah barat (Merak) dan 300.980 kendaraan (18,7 persen) menuju arah selatan (Puncak).

Penerapan ganjil genap dan satu arah Tol Cikampek-Kalikangkung membawa dampak domino. Akses Tol Cipularang dari Bandung menuju Jakarta sempat tersendat akibat pemberlakuan jalur satu arah.

Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menilai pemerintah gagal mengantisipasi dampak domino ini. Singkatnya tidak memprediksi adanya penumpukan kendaraan pada jalur arteri maupun nasional.

Dia meminta pemerintah daerah aktif menyiapkan solusi bagi warga yang bukan hanya mudik, tetapi menuju kota sebagai rutinitas. Adanya peristiwa kemacetan periode mudik harusnya diatasi secara sinergi apalagi sudah dua tahun terakhir masyarakat tidak bisa mudik.

“Masyarakat dari Bandung ke Jakarta dirugikan akibat one way ini. Jadi korban 7-8 jam di tol,” tuturnya. [WIN]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button