News

Peneliti BRIN AP Hasanuddin yang Ancam Muhammadiyah Resmi Dilaporkan ke Polisi

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin resmi dilaporkan oleh Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah ke polisi terkait dugaan ancaman pembunuhan warga Muhammadiyah.

“Intinyakan beberapa hari viral dan cukup menyakitkan juga bagi warga Muhammadiyah pernyataanya, sehingga mau tidak mau kami harus mengambil langkah hukum untuk hal tersebut,” ujar Ketua Bidang Hukum dan HAM Pemuda Muhammadiyah, Nasrullah, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/4/2023).

Mungkin anda suka

Laporan tersebut teregister dengan Nomor LP/B/76/IV/2023/SPKT/Bareskrim Polri, tertanggal 25 April 2023.

Lebih lanjut, kata Nasrullah, laporan tersebut hanya dilayangkan kepada Andi Pangerang Hasanuddin saja. Selanjutnya penyidik akan melakukan pengembangan guna menemukan pihak lain yang terlibat apakah ada unsur melanggar tindak pidana.

“Terlapornya AP Hasanuddin tapi untuk pengembangan di penyelidikan atau penyidikan nanti kita serahkan ke penyidik,” lanjutnya.

Nasrullah mengaku pihaknya turut menyertakan sejumlah alat bukti berupa tangkapan layar dari komentar Andi pada postingan milik Thomas Jamaluddin.

“Kita tidak ingin ada hal-hal seperti itu terulang lagi yang sifatnya menyudutkan ataupun memfitnah apalagi dilakukan oleh seseorang yang seperti itu,” tegasnya.

Dalam laporan tersebut Andi diduga melanggar Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) dan atau pasal 45B jo Pasal 29 UU No.19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU No.11 Tahun 2008 tentang ITE.

Selain itu, Andi diduga melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terhadap individu atau kelompok tertentu berdasarkan SARA dan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi.

Sebelumnya diberitakan, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang Hasanuddin menyampaikan permohonan maaf atas komentar berbau pembunuhan kepada warga Muhammadiyah. Dia menyampaikan permohonan maaf itu dalam surat pernyataannya.

AP Hasanuddin membenarkan jika dia menulis sendiri komentar yang menjadi kontroversi di akun Facebook seniornya di BRIN, Thomas Djamaluddin.

“Menyatakan bahwa komentar di Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023 di akun Thomas Djamaluddin yang berbau ancaman pembunuhan kepada Muhammadiyah adalah benar dan sesadar-sadarnya dari saya pribadi,” tulis AP Hasanuddin dalam surat pernyataannya, dikutip Selasa (25/4/2023).

Lebih lanjut, AP Hasanuddin mengaku terpancing emosinya sehingga membuat komentar seperti itu. Dia tak terima, kritik yang dilontarkan Thomas terhadap penetapan Hari Raya Idul Fitri oleh Muhammadiyah mendapat banyak komentar negatif.

“Saya berkomentar demikian dilandasi dari rasa emosi dan ketidakbijaksanaan saya saat melihat akun tersebut diserang oleh sebagian besar warga Muhammadiyah yang tidak terima oleh unggahan di akun tersebut,” katanya.

Back to top button