Tuesday, 02 July 2024

Sidak Horeka di Tiga Kota, Kementerian ESDM Temukan LPG Oplosan

Sidak Horeka di Tiga Kota, Kementerian ESDM Temukan LPG Oplosan


Maraknya penyelewengan LPG subsidi berukuran 3 kilogram atau sering disebut LPG melon, mulai terungkap saat Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sidak di Bogor, Depok dan Bali.

Sidak Kementerian ESDM yang digelar April 2024 itu, menyasar hotel, restoran, dan kafe disingkat horeka.

“Dalam rangka pengawasan penyaluran LPG 3 kilogram ditemukan harga LPG tabung 12 kilogram dan 50 kilogram jauh di bawah harga LPG tabung 3 kilogram, sehingga ada indikasi terjadinya oplosan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Jakarta, Rabu (29/5/2024).

Kecurigaan mencuat, kata Dadan, ketika terjadi selisih harga beli komunitas yang di bawah harga pasaran. Di mana, LPG tabung 50 kilogram sebesar Rp600 ribu, sedangkan harga resmi dari Pertamina sekitar Rp900 ribu.

Untuk memitigasi sekaligus mengoptimalkan penyaluran LPG, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum dalam rangka pemberian keterangan ahli atas perkara penyalahgunaan penyaluran LPG 3 kilogram yang meningkat setiap tahun.

Pihaknya mencatat sejak tahun 2022 hingga April 2024 terdapat 23 kasus pelanggaran administrasi, dan 149 kasus pidana berupa pemindahan tabung isi gas LPG.

Lebih lanjut ia menyampaikan, selain melakukan sidak horeka, pihaknya juga rutin setiap bulannya menggelar pengawasan dan verifikasi penyaluran isi ulang LPG khususnya tabung 3 kilogram.

“Setiap bulan dilakukan stok opname untuk menghitung gain dan loss di SPPBE, verifikasi ke agen, pangkalan dan konsumen untuk menjadi faktor koreksi dari volume LPG bersubsidi tersebut,” ujarnya.

Kementerian ESDM menargetkan realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor minyak dan gas (migas) pada tahun 2025 mencapai Rp112,20 triliun, angka tersebut naik sebesar 1,8 persen dari target realisasi tahun ini yakni sebanyak Rp110,15 triliun.

Peningkatan PNBP tersebut diikuti oleh naiknya target lifting minyak bumi yang menjadi 597.000 barrel of oil per day (BOPD), serta lifting gas bumi menjadi 1,036 juta BOPD, dengan target harga jual minyak mentah (Indonesian Crude Oil Price/ICP) sebesar 80 dolar AS per barel.