News

Siapapun Capres PDIP, Demokrat: Tak Ada Bedanya, Kami Tetap Anies Baswedan

Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan bahwa siapapun calon presiden (capres) dari PDIP, ataupun Koalisi Kebangsaan atau koalisi besar, baik Puan Maharani, Ganjar Pranowo, maupun yang lainnya, bagi Demokrat tak ada bedanya.

“Demokrat dan Koalisi Perubahan tetap konsisten mengusung Anies Baswedan, memperjuangkan perubahan dan perbaikan di negeri ini. Memperjuangkan perbaikan kesejahteraan sosial dan ekonomi di negeri ini,” kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat (21/4/2023).

Selain itu, sambung Herzaky, memperjuangkan perbaikan penegakan hukum dan keadilan serta memperjuangkan demokrasi tetap tegak di negeri ini. “Inilah yang sering disampaikan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam berbagai kesempatan,” tegas Herzaky.

“Bagi Ketum kami, Mas AHY, people first. Kepentingan rakyat yang utama. Saatnya rakyat kembali yang diutamakan, saatnya pembangunan kembali benar-benar bermanfaat untuk rakyat. Bukan sibuk bangun sana bangun sini hanya untuk bagi-bagi proyek di antara elite tapi rakyat tak merasakan manfaatnya,” tambah Herzaky.

Herzaky menuturkan bahwa tak ada lagi era pembangunan yang grasak-grusuk, tidak dengan perencanaan matang, lalu malah membebani negara dan rakyat seperti pembangunan kereta api cepat Jakarta-Bandung. “Bunga membengkak, pembangunan terkatung-katung, malah APBN mau dijadikan jaminan. Negara macam apa ini, seperti yang disampaikan Ketum kami,” ungkap Herzaky.

Oleh karena itu, tegas Herzaky, pihaknya mengajak untuk memperjuangkan dan mewujudkan perubahan dan perbaikan. “Mari, untuk yang menginginkan perubahan dan perbaikan di negeri ini, kita satukan langkah. Bersama Demokrat. Bersama Koalisi Perubahan. Bersama Anies Baswedan,” tegasnya.

Lebih jauh Herzaky mengatakan bahwa mengajukan capres dan cawapres di Pilpres merupakan hak setiap partai politik (parpol) yang dijamin oleh konstitusi.

“Baik sendiri, maupun gabungan parpol. Hak ini harus kita jaga betul agar tak ada kekuatan lain yang coba mengatur-atur dari belakang menentukan siapa capres dan cawapres bahkan siapa yang harus terpilih,” ujar Herzaky.

Menurut Herzaky, biarkan parpol-parpol yang memang fungsi dan tanggung jawabnya menyerap dan menyalurkan aspirasi dari rakyat dalam demokrasi, memutuskan mana capres yang akan diusung. “Biarkan rakyat menyalurkan aspirasinya melalui parpol, yang berdaulat. Jangan sampai kita, rakyat Indonesia, diatur-atur oleh oligarki,” kata Herzaky menegaskan kembali.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button