Market

Siap Tindak Lanjuti Ekspor 1 Juta Ton ke Tiongkok, Mendag: Presiden Sejahterakan Jutaan Petani Sawit

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan siap menindaklanjuti persetujuan  hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT (Premier) Li Keqiang di Beijing, untuk menambah ekspor 1 juta ton CPO alias crude  palm oil.

“Kementerian Perdagangan siap dan akan segera menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri RRT (Premier) Li Keqiang untuk menambah ekspor CPO 1 juta ton ke Tiongkok. Komitmen ini diharapkan dapat memperlancar ekspor CPO Indonesia dan memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani hingga di atas Rp2000/kg,” kata Mendag yang akrab disapa Zulhas itu di Serang, Banten usai menghadiri Pembukaan  Pasar Hasil Bumi dan Produk UMKM, Kamis (28/7/2022).

Saat ini, Kementerian Perdagangan tengah berupaya mempercepat ekspor CPO dan sejumlah produk turunannya. Tujuannya untuk mengosongkan tangki-tangki penampung CPO yang penuh sehingga industri CPO dapat menyerap  TBS petani sawit. Melalui percepatan ekspor itu, harga TBS diharapkan  bisa di atas Rp 2.000 per kilogram.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Li Keqiang, Presiden Jokowi menyampaikan RRT adalah mitra strategis Indonesia. Selama ini, kedua negara telah berhasil membangun kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Saat ini nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 100 miliar. Presiden Joko Widodo menginginkan nilai perdagangan antara Indonesia dan RRT terus meningkat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor CPO pada Juni 2022 sebanyak 1,76 juta ton, meningkat pesat dari Mei 2022 yang sebesar 182.800 ton. Nilai ekspor CPO pada Juni 2022 juga naik 21,30 persen menjadi USD 26,09 miliar dibandingkan Mei 2022. Nilai ekspor itu juga naik 40,68 persen dibandingkan Mei 2022.

Pada Juni 2022, Indonesia paling banyak mengekspor CPO ke Pakistan senilai US$450,63 juta, Tiongkok US$314,38 juta, India US$270,57 juta, dan Bangladesh US$160,65 juta.

Jaga Bahan Baku Migor

Menurut Mendag, pembelian CPO dari Tiongkok  ini tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga kebutuhan minyak goreng tidak akan terganggu. Dengan stok yang melimpah, harga minyak goreng juga akan tetap stabil sesuai HET Rp14.000/liter.

“Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah.  Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh,” jelasnya.

Ditegaskan kembali, Mendag Zulkifli Hasan, skema  DMO dan DPO masih  tetap dipertahankan untuk menjamin suplai bahan baku minyak goreng ini tetap stabil. Stabilitas stok bahan baku ini bertujuan menjaga harga minyak goreng curah dan kemasan premium di dalam negeri  tetap terjangkau dan tetap stabil.

“Skema DMO dan DPO akan kami longgarkan setelah semua produsen minyak goreng dan industri CPO berkomitmen menjamin bahan  baku minyak goreng tetap ada secara kontinu,” tegasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button