News

Siap Serang Iran, Israel Harus Waspada Dihujani 3.000 Rudal Per Hari

Kepala Angkatan Udara Israel yang baru, Mayor Jenderal Tomer Bar bahan mengatakan sanggup menyerang dengan tepat ke situs nuklir Iran.

“Israel bisa saja berhasil menyerang program nuklir Iran besok, jika perlu,” kata Mayor Jenderal Tomer Bar dikutip laman Al Arabiya, Kamis (23/12/2021).

Bar diketahui baru diangkat menjadi Kepala Angkatan Udara Israel. Ia akan memimpin angkatan udara Israel pada April. “Saya harus berasumsi itu akan terjadi di waktu saya, dan saya sudah memahami beratnya tanggung jawab,” ujarnya.

“Tidak mungkin kami akan beroperasi di sana, seribu kilometer dari sini, dan saya akan kembali ke rumah tanpa bisa mengatakan ‘Saya menyelesaikan misi,” jelasnya menambahkan.

Hubungan Iran dan Israel memanas dalam beberapa waktu terakhir. Ketegangan tetap berlangsung di tengah pembicaraan di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015k.

Amerika Serikat (AS) telah lama mengatakan bahwa jika diplomasi gagal dengan Iran, ia bersedia untuk beralih ke “rencana B”, tanpa merinci . Sekutu Washington, Israel menjadi tidak sabar dan telah berulang kali mengumumkan sedang mempersiapkan serangan militer terhadap sasaran nuklir Iran.

Namun niat Jenderal Bar tampaknya harus dipikirkan lebih matang lagi. Pensiunan jenderal militer Zionis,Yitzhak Brick, memperingatkan skenario mengerikan di mana Israel akan dihujani 3.000 rudal per hari jika perang dengan Iran benar-benar pecah.

Menurutnya, konflik militer dengan Teheran akan berubah menjadi perang multi-front. Artinya, negara Yahudi tersebut tidak hanya diserang dari Iran, tapi juga dari Suriah, Irak, Lebanon dan Gaza di mana kelompok bersenjata pro-Iran akan angkat senjata.

Brick menilai ada ketidaksiapan di pihak militer Israel dan para pemimpinnya, sehingga konflik dengan Teheran akan merugikan Tel Aviv. “Kelompok pro-Iran di Suriah, Yaman dan Irak, serta Hamas di Jalur Gaza, akan meluncurkan rudal dan drone ke Israel, sehingga jumlah rata-rata rudal yang ditembakkan ke negara pendudukan Israel akan menjadi 3.000 per hari,” kata Brick kepada MivzakLive News, yang dilansir Middle East Monitor, Rabu (22/12/2021).

Yang lebih mengerikan lagi, sambung Brick, adalah perang saudara antara komunitas Arab dan Yahudi di kota-kota campuran di Israel. Situasi ini pernah terjadi ketika Israel perang dengan kelompok militan Gaza, Palestina, beberapa bulan lalu.

“Serangan terhadap musuh akan menyebabkan kekerasan antara orang Arab dan Yahudi di kota-kota campuran, komunitas, desa dan persimpangan jalan,” katanya. Dia memperkirakan jumlah korban yang besar selain perusakan massal kota dan infrastruktur. Mantan pejabat militer itu dalam beberapa kesempatan memperingatkan bahwa rezim Israel tidak siap untuk perang multi-front.

“Para pemimpin Israel harus kembali sadar dan segera bertemu dalam sesi dialog untuk membuat keputusan guna mempersiapkan tentara menghadapi perang multi-front dan membentuk kepercayaan keamanan modern,” katanya. Dia mencatat bahwa para pemimpin Israel selama ini percaya Hizbullah tidak akan terlibat dalam setiap pertempuran dengan Israel. “Perang baru akan membawa kita kembali ke bertahun-tahun yang lalu. Kesulitan yang kita alami selama perang sebelumnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dampak konfrontasi di masa depan,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button