Arena

Setelah Meraih Segalanya, Motivasi Pep Guardiola di Man City Sudah Habis


Setelah mengantar Manchester City menjadi juara Liga Inggris untuk keempat kalinya secara beruntun, Pep Guardiola mulai mempertanyakan motivasinya melatih tim biru langit itu. Guardiola merasa sudah menuntaskan pencapaian di Liga Inggris dengan meraih semua gelar utama yang dapat diraih bersama City.

Selama delapan tahun melatih City, Guardiola telah mempersembahkan enam gelar juara Liga Inggris. Pencapaiannya hanya kalah dari Sir Alex Ferguson saat melatih Manchester United, yang meraih 13 gelar juara.

Pelatih asal Catalan, Spanyol, itu mulai melatih City pada musim 2016-2017 dan mempersembahkan gelar juara Liga Inggris pada musim berikutnya. Sejak itu, City selalu merebut gelar juara Liga Inggris, kecuali pada musim 2019-2020, saat diganjal oleh Liverpool.

Empat gelar juara Liga Inggris secara berurutan membuat City mencatat rekor baru yang tidak pernah dibuat oleh klub-klub besar seperti Manchester United dan Liverpool. Di bawah asuhan Guardiola, City juga meraih treble pada 2019 saat menjuarai Liga Inggris, Piala FA, dan Piala Liga.

Puncak pencapaian City bersama Guardiola terjadi pada tahun 2023 saat “The Citizens” menjuarai Liga Inggris, Piala FA, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Dengan demikian, semua piala utama sudah direbut Guardiola bersama City.

Hal ini membuat pelatih berusia 53 tahun itu mulai kesulitan menemukan motivasi diri setelah meraih banyak kesuksesan. Mantan pelatih Barcelona itu masih akan menyelesaikan kontraknya di Stadion Etihad satu tahun lagi. Setelah itu, Guardiola mempertimbangkan untuk meninggalkan City.

“Kenyataannya, saya lebih dekat untuk pergi dibandingkan tinggal. Ini sudah delapan tahun, akan menjadi sembilan,” kata Guardiola. 

“Saat ini, perasaan saya adalah saya ingin tinggal untuk musim depan. Kami akan berbicara dengan klub, kami memiliki waktu untuk membicarakan musim depan karena saya harus berbicara dengan para pemain (untuk melihat) apakah mereka mengikuti saya, apakah mereka mengikuti kami, untuk banyak alasan. Saya akan tinggal dan selama musim depan kami akan berbicara saat sudah tenang,” kata mantan pelatih Bayern Muenchen itu.

Dalam jumpa pers seusai laga melawan West Ham, Minggu (19/5/2024), di Stadion Etihad, Manchester, Guardiola ditanya apakah dia merasa sudah menyelesaikan Liga Inggris. Guardiola mengangkat bahu dan mengatakan, “Saya sudah memiliki perasaan itu musim lalu.”

Menurut Guardiola, saat menjuarai Liga Champions di Istanbul, Turki, dia mengatakan, “Ini sudah selesai. Apa yang saya lakukan di sini? Ini sudah selesai. Tidak ada yang tersisa lagi.”

“Saya memiliki kontrak dan saya sedang menikmatinya. Beberapa momen saya merasa lelah, tetapi pada momen-momen yang lain saya menyukainya. Baiklah, kami di sini. Tidak ada yang pernah menjuarai liga empat kali berurutan, mengapa tidak kami coba? Kini, saya merasa ini sudah terwujud. Jadi, apa lagi? Saya tidak tahu saat ini,” tambahnya.

Guardiola mengakui bahwa musim depan dia tidak bisa tahu apa yang akan menjadi motivasinya untuk melatih karena hal itu sulit ditemukan saat semuanya sudah terlaksana. Saat ini, dia hanya ingin menikmati kemeriahan pesta juara Liga Inggris.

Back to top button