Monday, 01 July 2024

Setelah El Nino Muncul La Nina, BNPB Ingatkan Pemerintah dan Masyarakat Siap-siap

Setelah El Nino Muncul La Nina, BNPB Ingatkan Pemerintah dan Masyarakat Siap-siap


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pemerintah dan masyarakat harus siap menghadapi La Nina. Lawannya El Nino yang identik dengan kemarau Panjang yang benar-benar kering.

Menurutnya, La Nina sendiri telah diprediksi akan melanda wilayah Indonesia sebab sudah ada tanda-tandanya.

“Gejala La Nina, sebenarnya sudah terlihat dari laporan bencana di Indonesia. Meskipun kita sudah berada di musim kemarau, akan tetapi bencana hidrometeorologi basah, tetap mendominasi bencana di Indonesia,” kata Suharyanto kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Suharyanto menjelaskan, La Nina akan membawa peningkatan intensitas, durasi, dan frekuensi curah hujan. Fenomena ini yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.

Oleh karena itu, BNPB tengah mempersiapkan diri dalam menghadapi La Nina. Salah satu adalah memberikan pendampingan yang melekat kepada kepala daerah di setiap wilayah.

“Untuk daerah-daerah yang menurut prakiraan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) akan segera mengalami awal periode La Nina agar segera menetapkan status Siaga Darurat, sehingga pemerintah melalui BNPB bisa memberikan dukungan alat, perangkat, personil dan anggaran untuk persiapan menghadapi kondisi kedaruratan,” ujarnya.

Selain itu, BNPB sendiri juga akan melakukan apel kesiapsiagaan di daerah-daerah. Ia menyebut langkah ini bertujuan untuk mengetahui perangkat pengendali banjir di setiap daerah yang berpotensi layak dan cukup.

“Sedangkan untuk masyarakat, diharapkan bisa menjaga kondisi lingkungan khususnya saluran drainase primer, sekunder dan tersier untuk mencegah pendangkalan dan luapan air karena banjir di kawasan perkotaan (urban flooding) umumnya disebabkan oleh berkurangnya kapasitas tampung drainase,” ucapnya.

Selain itu, BNPB juga berharap masyarakat bisa melakukan peninjauan dan pembersihan aliran sungai. Langkah ini ditujukan untuk mencegah terjadinya banjir bandang.

Sedangkan untuk kesiapsiagaan di level komunitas, BNPB selalu berpesan agar masyarakat yang berada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat melakukan evakuasi mandiri. Evakuasi ini dilakukan ketika terjadi hujan lebih dengan intensitas lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter.

“Maka masyarakat yang berada di sekitar DAS yang rawan banjir dan lereng tebing agar segera evakuasi secara mandiri,” tuturnya.