Market

Pusing Dapat Target Investasi Tinggi, Bahlil Ajukan Anggaran Rp1,8 T

Jumat, 10 Jun 2022 – 14:45 WIB

Pusing Dapat Target Investasi Tinggi, Bahlil Ajukan Anggaran Rp1,8 T

Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Komisi VI/Foto: antara

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku pusing dengan target kementerian. Hal ini karena anggaran yang ada tidak sesuai dengan target yang sudah pemerintah patok.

Bahlil mengatakan, saat ini pagu indikatif Kementerian Investasi/BKPM pada 2023 hanya Rp646,01 miliar. Rincian anggarannya adalah untuk program dukungan manajemen Rp314,3 miliar dan anggaran untuk program penanaman modal Rp331,7 miliar.

Namun saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan target kepadanya untuk dapat merealisasikan investasi sebesar Rp1.250 triliun hingga Rp1.400 triliun. Untuk itu, Bahlil mengajukan kenaikan anggaran kementeriannya sebesar Rp1,8 triliun.

“Maka, kami mengajukan tambahan sebesar Rp1,24 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp1,88 triliun,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Bahlil menjelaskan, usulan meengajukan kenaikan anggaran karena pagu indikatif sebesar Rp646,01 miliar itu tidak seimbang dengan target investasi yang mencapai hingga Rp1.400 triliun. Target realisasi investasi terus naik untuk menutup defisit anggaran yang sudah kembali normal.

“Maka, target investasi kita dinaikkan menjadi Rp1.250 triliun-Rp1.400 triliun pada 2023. Ini yang membuat kami pusing juga, beban kami disuruh naik, tapi biaya kami dipangkas turun 50 persen. Jadi biaya kami ini, saya tidak tahu lagi teori mana yang dipakai,” katanya.

Bahlil Bingung Anggaran Kementerian Justru Turun

Bahlil menjelaskan, pada 2022, anggaran Kementerian Investasi/BKPM jauh lebih tinggi dari pagu indikatif pada 2023.

Total anggaran Kementerian Investasi/BKPM pada 2022 sebesar Rp1,30 triliun dengan rincian anggaran program dukungan manajemen Rp328,2 miliar dan anggaran program penanaman modal Rp976,3 miliar.

Ada pun target realisasi investasi pada 2022 sebagaimana RPJMN adalah Rp968,4 triliun, namun Presiden Jokowi meminta target naik sebesar Rp1.200 triliun.

“Waktu itu uang yang kami dapat, diketok waktu itu, pertama adalah Rp715 miliar. Tapi kemudian kami komunikasi dengan Kementerian Keuangan dan disetujui Komisi VI, kami minta tambah sekitar Rp600 miliar. Alhamdulillah pagu kami pada 2022 ditambah Rp600 miliar (usulan) menjadi Rp1,3 miliar. Itu untuk cover (target) Rp1.200 triliun,” katanya.

Namun Bahlil bingung menagapa anggarannya justru menyusut, padahal target dari kementriannya terus naik setiap tahunnya. Sebab terorinya secara ekonomi target yang naik akan seiringan dengan anggaran yang kementerian dan lembaga terima.

“Waktu itu kami katakan, ketika target investasi naik, anggaran kami tidak ditambah. Saya belum temukan teori ekonomi bahwa beban naik tapi biayanya turun. Kita bicara target investasi, tidak bicara project,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button