News

Sejumlah Negara Eropa Desak Israel Hentikan Pemukiman di Yerussalem

Menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol mendesak Israel menghentikan pembangunan permukiman di Yerusalem Timur.

Laporan Reuters, Kamis (20/1/2022), aksi protes itu menyusul rencana Israel untuk membangun sekitar 3.500 rumah di Yerusalem Timur. Hampir setengah dari rumah-rumah itu akan dibangun di daerah kontroversial Givat Hamatos dan Har Homa.

Dalam pernyataan pada Rabu malam (19/1), negara-negara Eropa itu mengatakan ratusan bangunan baru akan menghambat upaya perdamaian internasional bagi rakyat Palestina.

Mereka mengatakan bahwa pembangunan di daerah itu akan semakin memisahkan Tepi Barat dari Yerusalem Timur, dan bahwa pemukiman itu merupakan pelanggaran hukum internasional.

Israel merebut Yerusalem Timur, termasuk Kota Lama, dalam perang 1967 dan kemudian mencaplok wilayah itu. Dunia internasional tidak mengakui langkah Israel mencaplok Yerusalem Timur.

Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan di Tepi Barat. Sementara Israel memandang seluruh kota sebagai ibu kota yang tak terpisahkan.

Sebagian besar pemerintah dunia menganggap pembangunan permukiman Israel itu ilegal karena mengambil wilayah negara Palestina.

Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol juga menyatakan keprihatinan tentang penggusuran dan pembongkaran di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Sebelumnya pada Rabu, polisi Israel mengusir keluarga Palestina dari rumah mereka di Yerusalem Timur.

Back to top button