Market

Ini Alasan Mengapa Dolar AS jadi Mata Uang Dunia

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat babak belur dan melorot ke titik paling kritis dengan hampir menyentuh Rp16.000/ dolar AS, tepatnya Rp15.909 per dolar AS (Senin, 23/10/2023).

Namun, pada Selasa (24/10/2023) rupiah sedikit menguat dan berada di posisi Rp15.878 per dolar AS.

Tidaknya hanya rupiah, dolar AS juga menghajar mata uang lainnya seperti euro, yen, yuan dan juga dolar Singapura. Tetapi tekanan paling tinggi memang terjadi pada rupiah.

Kenapa Mata Uang AS Jadi Mata Uang Internasional?

Penguatan mata uang dolar AS membuat banyak sektor kelabakan, sebab beban perusahaan menjadi membengkak.

Harus diakui dolar AS masih memegang peranan penting dalam skema pembayaran internasional. Bagaimana dolar AS bisa menjadi hegemoni?

Melansir laman Investopedia, dolar AS pertama kali dicetak pada tahun 1914 setelah bank sentral AS the Federal Reserve (the Fed) didirikan. 

Dolar AS langsung melejit ketika pertama kali dicetak

Sejak saat itu, dolar AS resmi menjadi mata uang cadangan dunia kurang dari enam dekade kemudian. 

Fed didirikan oleh Federal Reserve Act tahun 1913. Bank sentral AS ini hadir karena sistem mata uang di negara paman Sam itu tidak stabil, lantaran uang kertas diterbitkan oleh masing-masing bank.

Namun, kala itu ekonomi AS sudah lebih unggul dari Inggris dan bahkan terbesar di dunia. 

Meski ekonomi Amerika Serikat lebih unggul, Inggris masih jadi pusat perdagangan dunia dan mayoritas transaksi perdagangan masih menggunakan poundsterling.

Baik AS, maupun Inggris serta negara maju lainnya ketika itu, juga mematok mata uang mereka ke emas selain uang kertas, untuk menciptakan stabilitas dalam pertukaran mata uang. 

Namun, saat Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, banyak negara meninggalkan standar emas dan kembali ke uang kertas. Sehingga mereka dapat membayar belanja militer dengan uang kertas, yang mendevaluasi mata uang mereka.

Tiga tahun setelah perang, Inggris yang dengan teguh berpegang pada standar emas untuk mempertahankan posisinya sebagai mata uang terkemuka dunia, mendapati dirinya harus meminjam uang untuk pertama kalinya.

Amerika Serikat menjadi pemberi pinjaman pilihan bagi banyak negara yang bersedia membeli obligasi AS berdenominasi dolar.

Inggris pada akhirnya menyerah pada standar emas pada tahun 1919, menghancurkan rekening bank pedagang internasional yang berdagang dalam pound. Pada saat itu, dolar telah menggantikan pound sebagai cadangan utama dunia.

Pada masa Perang Dunia II, AS adalah pemilik utama senjata, persediaan, dan barang-barang lainnya dari Sekutu. Negara adidaya itu mengumpulkan sebagian besar pembayarannya dalam bentuk emas.

Hingga pada akhir perang, Amerika Serikat mengendalikan sebagian besar emas dunia. Situasi itu menghalangi kembalinya standar emas oleh semua negara yang telah menghabiskan cadangan emas mereka.

Pada tahun 1944, delegasi dari 44 negara Sekutu bertemu di Bretton Wood, New Hampshire. 

Perjanjian Bretton Woods menghasilkan kesimpulan, dolar AS secara resmi dinobatkan sebagai mata uang cadangan dunia dan didukung oleh cadangan emas terbesar di dunia

.

.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button