News

Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Diduga Ada Unsur Kesengajaan

Sabtu, 12 Nov 2022 – 17:20 WIB

Walikota Jakarta Barat - inilah.com

Walikota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko (Foto: Inilah.com/Harris Muda)

Satu keluarga yang tewas di Kalideres bukan karena kelaparan. Ada pihak yang menaburi kapur barus setelah 4 korban tersebut menghembuskan nafas terakhir.

Subur ST, Ketua Dewan Kota Jakarta Barat menampik soal kabar yang menyebut tewasnya satu keluarga yang tewas di Kalideres bukan karena kelaparan. Saat  meninjau lokasi, dia mendapatkan informasi bahwa 2 dari 4 korban tersebut meninggal terlebih dulu.

“Saya hanya meyakinkan bahwa ini bukan karena kelaparan, karena ini kemungkinan ada rasa ketakutan, kenapa saya bilang begitu? Karena di sini ada 4 yang meninggal. Hasil dari kepolisian menyatakan bahwa dua orang ini ibu-bapak meninggal duluan,” kata Subur pada Sabtu (12/11/2022).

Menurutnya, sebuah hal yang nyaris mustahil jika tewasnya satu keluarga tersebut disebabkan kelaparan. Sebab, sambung dia, para warga di Perumahan Citra Garden 1 terbilang lingkungan yang solid dan janggal rasanya jika ada yang meninggal imbas kelaparan.

“Kalau kelaparan tidak mungkin ini Jakarta loh, ini kan mohon maaf dia umur 42 tahun walaupun di wanita (anak dari orang tua) dia pasti bisa minta bantuan RT/RW atau minimal warga lah kiri kanan. Makanya dugaan kelaparan, kayaknya hal yang sangat-sangat mustahil,” tegasnya.

Subur menduga ada indikasi lain yang menjadi penyebab tewasnya 4 orang tersebut. Meski begitu, dia tetap mengajak masyarakat untuk memberi kesempatan kepada kepolisian, dalam mengungkap peristiwa ini.

“Ada indikasi ketakutan, saya juga tidak paham ketakutan seperti apa yang jelas mungkin nanti polisi bisa selidiki mengungkap itu dan mungkin juga ada ‘ajaran’ yang kita juga tidak paham. Saya bilang ini ada unsur kesengajaan yang membuat mereka lapar dan haus,” tandas dia.

Sementara itu, Walikota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko menyebut ada beberapa kejanggalan dalam temuan 4 korban tewas di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat. Ia menyebut, keempat korban tersebut sempat ditaburi kapur barus setelah menghembuskan nafas terakhirnya.

“Berdasarkan informasi pihak Kepolisian yang pertama meninggal itu bapak. Bapaknya meninggal informasi yang saya dapat hanya disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus. Kemudian berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu,” kata Yani di lokasi kejadian, Sabtu (12/11/2022).

Yani tak merinci siapa orang dibalik penabur kabur barus tersebut. Ia hanya menjelaskan kembali urutan kematian para korban, di mana anak perempuan berinisial DF (42) menjadi korban yang tewas terakhir.  “Dan yang ketiga korban lainnya adalah pamannya, baru terakhir anaknya. Nah ini kan ada sesuatu ya gitu,” sebut Yani.

Mencermati hal itu, Yani menyampaikan, motif dibalik perilaku ini masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak kepolisian. “Memang apa motif, sebab sebab kematiannya tentu ini masih dalam penyelidikan pihak Polri,” tutur dia.

Sebelumnya, Ketua RT 07/RW 15 Kalideres Asiung mengatakan pihaknya sempat menemukan kapur barus dan lilin dalam rumah keluarga tersebut. Menurut Asiung kapur barus dan lilin itu terletak paling dekat dengan mayat yang berada di ruang tengah tersebut. “Ada di meja, sama lilin. Di piring, taruh di mangkok,” kata Asiung, Jumat kemarin.

Back to top button