News

Sampaikan Duka Cita Wafatnya Eril, Ribuan Orang Datangi Gedung Pakuan Bandung

Meninggalnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yakni Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) yang tewas tenggelam di Sungai Aare, Bern, Swiss, menjadi sorotan masyarakat luas. Kedatangan jenazah Eril di Tanah Air pada Minggu (12/6/2022) sore, membuat ribuan warga berdatangan ke Rumah Dinas Gubernur Jabar Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung.

Kedatangan warga yang tidak hanya dari Bandung itu bertujuan untuk menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa untuk almarhum Eril. “Sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB ada 2.000-an warga yang datang bertakziah,” kata salah seorang petugas keamanan di Gedung Negara Pakuan, Khaerul Alwi, Minggu sore.

Anisa, salah seorang warga Kabupaten Bandung, menuturkan dirinya sengaja datang ke Gedung Pakuan agar bisa menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung untuk Eril.

“Walaupun saya tidak kenal sama A Eril, tapi saya merasa sedih ketika tahu kabar A Eril hanyut di Sungai Aare,” kata Anisa (22) yang datang bersama ibunya.

Pada kedatangannya ini Anisa juga menuliskan doa pada secarik kertas yang sudah tersedia di dalam satu ruangan Gedung Negara Pakuan.”Semoga doa yang saya tuliskan untuk almarhum A Eril bisa dikabulkan oleh Allah SWT,” ucapnya.

Sementara itu, Gilang (26), warga Cilacap, Jawa Tengah, dan rekannya Erika (25), warga Jakarta, yang datang ke Gedung Pakuan rela mengantre di pintu masuk untuk bertakziah.

“Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal,” tutur Gilang.

Adapun Erika mengaku sangat terenyuh dengan unggahan-unggahan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil mencari separuh jiwa mereka di Sungai Aare.

“Saya ikut merasakan duka meski saya juga enggak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik,” ujar Erika yang juga mengaku ikut ikut sedih melihat informasi tentang Eril di media sosial.

Pihak Gedung Pakuan mempersilakan warga memberikan ucapan belasungkawa langsung kepada Gubernur dan istri. Ucapan dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama ditujukan untuk keluarga besar Gubernur, perangkat daerah, dan pimpinan daerah. Sedangkan sesi kedua untuk organisasi masyarakat dan warga sipil.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button