News

Safari Politik Musra, Refly: Ada Konflik Kepentingan

Langkah safari politik para relawan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung dalam Musyawarah Rakyat (Musra) ke sejumlah elit partai politik (parpol), menuai kritik.

Pengamat Politik Refly Harun menilai apa yang dilakukan para relawan Jokowi bisa mencoreng nama mantan Walikota Solo tersebut. Sebab, mereka berani membawa-bawa nama Jokowi untuk kegiatan di luar urusan kenegaraan.

Dia menilai seharusnya sudah sejak lama Presiden Jokowi membubarkan para relawan. Pasalnya, begitu dilantik menjadi seorang presiden, Jokowi merupakan pemimpin bagi seluruh rakyat Indonesia bukan presiden bagi para relawan. “Relawan itu tidak boleh bawa-bawa nama presiden,” ucapnya kepada Inilah.com, Senin (14/11/2022).

Menurutnya, selama ini Jokowi telah melakukan pembiaran bahkan bisa dibilang merawat para relawan. “Ini adalah hal yang keliru dari presiden Jokowi, seharusnya dibubarkan saja relawan itu sejak dilantik menjadi presiden,” tegasnya.

Jika terus dibiarkan, Refly khawatir akan ada banyak kepentingan yang disalurkan melalui kegiatan safari politik para relawan ini.  “Selama Jokowi masih menjabat, tentu ini akan mengundang konflik kepentingan,” tandas dia.

Diketahui, para penyelenggara Musra menemui Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (07/11/2022) malam.  Adapun tujuannya adalah untuk menyerahkan hasil Musra I kepada Airlangga. Hasil tersebut diserahkan langsung kepada Airlangga oleh Panel Barus, selaku ketua panitia acara, dalam pertemuan tertutup.

Pertemuan tersebut tak sekadar membahas hasil musra namun membahas soal lain. Terdapat beberapa hal yang bakal dibahas mencakup kriteria pemimpin pada 2024 dan program harapan rakyat. Sedangkan isi dari hasil Musra Indonesia I relawan Jokowi, merekomendasikan nama-nama kandidat capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

Selain Golkar, Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie juga mengungkapkan rencana para relawan Jokowi untuk menemui Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto. Setelah Gerindra, Musra juga memiliki rencana untuk menemui dua partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Kamis di Kertanegara jam 13.00 WIB. Mungkin kalau ada kesempatan juga kami ke partai-partai lainnya ,”kata Budi di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (7/11/2022).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button