News

Rusia Bantah Ingin Perang dengan Ukraina

Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, menegaskan negaranya tidak menginginkan perang dengan menginvasi Ukraina. Namun Lavrov juga menyatakan bahwa Rusia tidak akan membiarkan kepentingan negeranya terabaikan.

Melansir dari AFP, Sabtu (29/1/2022), negara-negara Barat menuduh Rusia mengumpulkan 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Amerika dan sekutu bahkan mengancam akan memberikan sanksi kepada Rusia jika benar-benar menginvasi negara tetangganya.

“Jika itu tergantung pada Rusia, tidak akan ada perang. Kami tidak menginginkan perang,” tegas Lavrov dalam wawancara dengan kepala empat stasiun radio Rusia.

Pernyataan itu disampaikan setelah Amerika dan NATO merespons tuntutan keamanan yang dilontarkan Rusia sebagai pertukaran atas deeskalasi ketegangan terkait Ukraina. Tuntutan itu termasuk larangan Ukraina bergabung NATO dan larangan pangkalan militer baru di bekas negara-negara Soviet.

Pada Kamis (27/1) waktu setempat, Rusia mengeluhkan tuntutan mereka dibahas dalam tanggapan yang diterimanya. Rusia juga tidak menutup pintu untuk pembicaraan lanjutan.

Lavrov, pada Jumat (28/1) waktu setempat, menyindir respons AS dan NATO.

“Saya sedikit malu untuk orang-orang yang menulis teks ini,” ujar Lavrov.

Lavrov menambahkan, penjatuhan sanksi-sanksi Barat, termasuk sanksi personal terhadap Presiden Vladimir Putin dan memotong Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, sama artinya dengan memutuskan hubungan dengan Rusia.

“Saya pikir ini bukan kepentingan siapapun,” pungkasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button