Market

Rupiah Nyungsep Lagi ke Rp16.071, Janji Gubernur BI Meleset


Hari ini (Senin, 27/5/2024), nilai tukar (kurs) rupiah ‘keok’ lagi melawan dolar AS (US$). Melemah 76 poin menjadi Rp16.071 per dolar AS.

Pekan lalu, posisi rupiah masih di bawah angka psikologis Rp16.000. Tepatnya Rp15.995 per dolar AS.

Kondisi ini tidak sejalan dengan prediksi Gubernur Bank Indonesia (BI) yang menyebut rupiah bakal berotot pasca keputusan BI menahan suku bunga acuan 6,25 persen.

“Enggak usah kaget, enggak usah bingung. Rp 15.990 Alhamdulillah, yang penting stabil ya di sekitar Rp 16.000 bahkan menuju Rp 15.900 dan seterusnya,” tutur Perry di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Kala itu, rupiah di pasar spot mengalami penguatan tipis sebesar 0,03 persen ke level  Rp15.995 per dolar AS.

Dalam kesempatan itu, Perry dengan percaya diri menyebut nilai tukar rupiah akan stabil bahkan menguat pada tahun ini.

Di sisi lain, analis Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyebut, pelaku pasar tengah menunggu isyarat The Fed terkait suku bunga AS dari data inflasi yang akan dirilis pekan ini. “Selain itu, hari libur pasar di Inggris dan AS membatasi volume perdagangan. Begitu pula dengan kurangnya petunjuk langsung,” kata Ibrahim.

Pelaku pasar, kata dia, tengah mempertimbangkan peluang yang lebih besar The Fed akan mempertahankan suku bunga hingga September, sesuai alat CME Fedwatch.

Sehingga, prospek suku bunga tinggi untuk jangka waktu lama, merupakan pertanda baik bagi dolar AS. “Tapi otomatis menjadi pertanda buruk bagi mata uang Asia yang kaya akan risiko,” ungkapnya.

Back to top button