Market

Rupiah Loyo Lantaran Prospek Berlanjutnya Kenaikan Bunga Fed

Transaksi nilai tukar (kurs) rupiah antarbank di Jakarta pada Senin (22/8/2022) sore berakhir loyo. Ini terjadi lantaran prospek berlanjutnya kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve.

Rupiah ditutup melemah 54 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.892 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.838 per dolar AS.

“Dolar AS menguat dibalik masih terjaganya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve,” kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Senin (22/8/2022).

Dolar AS menguat di tengah prospek berlanjutnya kebijakan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve seiring pasar yang mencerna pesan dari sejumlah pejabat Federal Reserve AS pada pekan lalu.

Para pejabat bank sentral mengatakan bahwa The Federal Reserve perlu terus menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi yang tinggi dalam beberapa dekade terakhir, meskipun ada perdebatan untuk seberapa cepat dan seberapa tinggi untuk menaikkan suku bunganya.

Pejabat The Fed yang memberikan dukungan kenaikan suku bunga di antaranya adalah Presiden Fed San Fransisco Mary Daly yang cenderung mendukung kenaikan 50 basis poin (bps) atau 75 bps pada September.

Sementara Presiden Fed St Louis James Bullard mendukung kenaikan suku bunga sebesar 75 bps dan dia mengatakan bahwa suku bunga akan berada di area 3,75 persen – 4 persen pada akhir tahun ini.

Pelaku pasar masih berspekulasi akan kenaikan sebesar 50 basis poin pada September mendatang, setelah beberapa pejabat The Fed menyuarakan dukungan mereka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga yang agresif kembali untuk pertemuan selanjutnya.

Hal itu disebabkan oleh kekhawatiran mereka bahwa turunnya inflasi di AS masih bersifat sementara akibat kebijakan kenaikan suku bunga agresif The Fed pada dua bulan terakhir.

Sementara Gubernur The Fed Jerome Powell sempat berpendapat bahwa The Fed tidak akan mengambil langkah agresif kembali pada pertemuan-pertemuan pada tahun ini, sebagai sikap hati-hati karena kenaikan suku bunga agresif secara terus menerus dapat berbalik berimbas negatif bagi ekonomi.

Pelaku pasar sangat menantikan pidato dari Powell selanjutnya yang akan dilaksanakan pada simposium Jackson Hole AS pada pekan ini

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.890 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.869 per dolar AS hingga Rp14.895 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp14.882 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.858 per dolar AS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button