Sunday, 30 June 2024

Rupiah Ambruk, Ekonom Khawatirkan Harga Pertalite Naik Bulan 10

Rupiah Ambruk, Ekonom Khawatirkan Harga Pertalite Naik Bulan 10


Di balik ‘babak belurnya’ nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS, punya risiko yang berat bagi masyarakat. Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi seperti Pertalite dikhawatirkan naik. Karena, Indonesia adalah pengimpor BBM.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyampaikan, dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, bisa berdampak kepada harga BBM bersubsidi.

“Seperti yang sudah pernah saya sampaikan bahwa ada peluang bagi pemerintah untuk menaikkan harga Pertalite di pertengahan tahun ini, atau bulan ke-10 dengan dalih nilai tukar rupiah terus melemah, yang artinya subsidi BBM akan melonjak tajam,” papar Nailul, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, kurs rupiah mengakhiri perdagangan hari ini dengan naik 0,29 persen, atau setara 47 poin ke posisi Rp16.365 per dolar AS.

Sementara indeks dolar AS, mengalami pelemahan 0,01 persen ke posisi 104,862. Mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS.

Masih kata Nailul, Indonesia sebagai negeri net importir, pelemahan rupiah pastinya memperburuk subsidi BBM. Tentu saja, besaran subsidinya membengkak yang menjadi tekanan khusus bagi kemampuan fiskal.

“Maka dari itu, Solar sempat langka. Stok sengaja dihemat karena beban subsidi APBN yang seabrek. Ditambah lagi lifting minyak tidak sesuai dengan APBN, maka impor bisa jadi akan membengkak,” ungkapnya.

Artinya, lanjut Nailul, seabrek masalah yang cukup kompleks itu, membuat pemerintah tak punya banyak pilihan. “Menjadi kombinasi yang pas bagi pemerintah untuk memangkas subsidi BBM. Akibatnya, siap-siap daya beli semakin tertekan. Angka kemiskinan meningkat,” pungkasnya.

Jauh-jauh hari, Presiden Jokowi sudah menyampaikan rencana untuk mengotak-atik subsidi energi. Alasannya memang bukan perkara pelemahan rupiah tapi tren kenaikan harga minyak mentah.

“Semuanya dilihat fiskal negara. Mampu atau tidak mampu, kuat atau tidak kuat. Harganya, harga minyaknya sampai seberapa tinggi. Semuanya akan dikalkulasi, semua akan dihitung,” ungkap Jokowi di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Kalau benar ‘ramalan’ ekonomi Nailul bahwa penaikan harga Pertalite terjadi di bulan 10, artinya menunggu pelantikan presiden dan wakil presiden (wapres) baru. Tentu saja ini bukan kabar baik di awal pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang mantan Wali Kota Solo itu.