Market

Rogoh Kocek Rp2 Triliun, Moratelindo Kembangkan Fiber Optic ke Rumah Tinggal

PT Mora Telematika Indonesia Tbk (Moratelindo) menganggarkan capital expenditure (Capex) alias belanja modal untuk 2023 sebesar Rp2 triliun. Rencana belanja tersebut lantaran perseroan punya tiga agenda bisnis di tahun politik tersebut.

Salah satunya, pengembangan Fiber to the Home alias FTTH. “Target capex 2023 sekitar 2 triliun,” kata Gina Novrina Nasution, Senior Manager Investor Relation Moratelindo kepada Inilah.com di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

Ia pun merinci agenda bisnis perseroan di tahun depan di mana selain fokus terhadap pengembangvan FTTH, emiten dengan saham MORA ini akan melakukan ekpansi data center yang sudah ada dan peningkatan kapasitas jaringan.

FTTH merupakan pembangunan infrastruktur jaringan fiber optic ke pelanggan atau rumah tinggal. Jaringan akses ini menghubungkan antara penyedia layanan dengan peralatan yang ada di pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dengan memanfaatkan media transmisi jaringan fiber optik.

Lebih jauh Gina menyebutkan, perseroan juga telah merealisasikan belanja modal 2022 sebesar 70% hingga November 2022 (year to date) dari yang dianggarkan sebesar Rp1,4 triliun. Anggaran capex ini digunakan untuk pengembangan backbone, akses, penambahan kapasitas, ducting, fiber to home, dan data center.

MORA juga membukukan kinerja positif di sembilan bulan pertama 2022 dengan pendapatan sebesar Rp3,40 triliun. Angka ini meningkat dari pendapatan sebelumnya sebesar Rp2,99 triliun di 2021.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan MORA berasal dari kontribusi pendapatan kontrak dengan pelanggan penyelenggara telekomunikasi dengan total nilai Rp2,14 triliun. Sisanya berasal dari kontribusi pendapatan kontrak dengan non penyelenggara telekomunikasi baik dari konsesi jasa, Pusat data, dan lain-lain sebesar Rp1,23 triliun. Ditambah Rp13 miliar dari kontribusi pendapatan Indefeasible Right of Use (IRU).

Beban langsung perusahaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp1,24 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun. Kenaikan ini disebabkan beban proyek pembangunan fiberisasi sebesar Rp671 miliar.

MORA berhasil capai Laba Bersih Rp502,70 miliar atau meningkat sebesar 17% dari sebelumnya Rp433,86 miliar di tahun 2021. “Padahal, target laba 2022 single digit,” timpal Gina.

Perusahaan menargetkan laba bersih di tahun 2023 mendatang hingga single digit di kisaran triliunan. “Target laba kami single digit di tahun 2023 mendatang,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button