News

Ridwan Kamil Sentil Stasiun TV di Tragedi Kanjuruhan: Jangan Selalu Kejar Rating

Kerusuhan usai laga Persebaya Surabaya melawan Arema Malang di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam membuat sebanyak 125 orang tewas.

“Sungguh ini adalah tragedi terbesar dalam perhelatan olahraga di Indonesia. Turut berduka cita atas meninggalnya 127 penonton dan aparat petugas. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” kata Ridwan Kamil dalam unggahan di akun Instagram pribadinya dikutip inilah.com, Selasa (4/10/2022).

“Semua dari kita harus berintrospeksi atas tragedi ini. Tujuan berolahraga, pembelajaran menerima kemenangan atau kekalahan, profesionalitas kepanitiaan sebuah kegiatan olahraga, teknik pengamanan dll,” kata dia.

“Jangan selalu kejar demi rating TV dengan memaksa pertandingan selalu malam hari,” kata Ridwan Kamil menegaskan.

“Semoga kita belajar dan mengambil hikmah dari semua ini. Hatur Nuhun,” kata dia lagi.

Kericuhan terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam. Kekalahan itu menyebabkan sejumlah suporter turun dan masuk ke dalam area lapangan.

Insiden semakin semakin membesar di mana sejumlah “flare” dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain. Dalam proses itu, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

Penembakan gas air mata karena para pendukung tim berjuluk “Singo Edan” yang tidak puas dan turun ke lapangan itu melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button