News

Rayu Golkar, PAN Ingatkan Demokrat Jaga Etika Politik

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay turut menanggapi ‘rayuan’ dari politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution untuk Partai Golkar.

Menurut Saleh, secara etika politik, yang dilakukan Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang Partai Demokrat itu kurang elok, karena Golkar telah berkomitmen bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.

“Jadi bukan tiba-tiba mau gabung terus bilang, ‘ya kami berdua udah cukup’. Itu secara etika politik kan kurang baik, karena kan orang udah bicara duluan, bicara baik-baik duluan, hampir final, untuk sama-sama mengusung Capres-Cawapres yang sama,” kata Saleh kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).

Ketua Fraksi PAN DPR itu menegaskan, KIB saat ini tengah solid dan bersiap menghadapi Pemilu 2024. Karena itu, KIB tidak terganggu dengan ‘rayuan’ dari partai lain.

“Kita sudah berjalan maksimal dan sampai sekarang saya kira belum ada isu-isu yang tidak baik di antara koalisi, dan semuanya baik-baik saja. Dan karena itu juga kita tenang-tenang saja dengan adanya godaan-godaan seperti itu,” tuturnya.

Anggota Komisi IX DPR itu menambahkan, KIB sudah memenuhi presidential treshold untuk mengusung Calon Presiden, namun tidak menutup pintu bagi partai lain yang ingin bergabung, termasuk Partai Demokrat.

“Kecuali kalau Syahrial itu berharap Demokrat akan ikut bergabung dengan KIB. Ya itu nanti pembicaraan bisa dilakukan nanti, bisa bicara dengan Golkar, dengan PAN, bicara dengan PPP, bersama-sama nanti kalau mau ikut gabung. Nanti kita lihat kesepahaman-kesepahaman apa yang bisa diperoleh dari ketiga partai ini ditambah dengan Demokrat,” tuturnya.

Sebelumnya, Syahrial Nasution mengaku pihaknya melirik Golkar untuk berkoalisi di 2024.

“Kerja sama Demokrat dengan Golkar cukup bagi kedua partai sebagai jangkar untuk mengantarkan kandidat Presiden dan Wakil Presiden. Namun lebih dari itu, kerja sama Demokrat-Golkar dapat menjadi solusi terciptanya stabilitas politik, perbaikan iklim demokrasi dan kembali menggenjot roda ekonomi yang saat ini sedang terpuruk,” kata Syahrial Nasution dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022).

Back to top button