News

Rapat Komisi II DPR Mendadak Tertutup Usai Dugaan Kecurangan KPU Diungkap

Komisi II DPR RI mendadak mengubah Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih dari terbuka menjadi tertutup. Hal ini diputuskan Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia setelah koalisi membeberkan sejumlah bukti dugaan kecurangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyangkut verifikasi partai politik (parpol).

“Sebentar pak, saya kira saya mohon maaf teman-teman. Karena ini menyebutkan terkait dengan beberapa pihak yang tentu perlu dikonfirmasi, saya kira rapat ini kita alihkan tadinya terbuka ke tertutup saja,” kata Doli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).

Keputusan Doli terkait rapat yang juga disiarkan secara virtual ini seketika mengejutkan perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, Hadar Nafis Gumay. Sebab, eks komisioner KPU ini menilai materi yang dipaparkan itu merupakan informasi publik.

Namun, Doli tetap berpandangan rapat perlu berlangsung tertutup karena materi menyangkut dugaan kecurangan itu membawa-bawa nama institusi.

“Ini kan harus dikonfirmasi. Berita ini harus kita konfirmasi, nanti menyebar luas kemana-mana. Jadi saya minta persetujuan teman-teman pimpinan kita alihkan ke tertutup,” ujar Doli.

Diketahui, perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih, Hadar Nafis Gumay membeberkan beberapa bukti menyangkut dugaan kecurangan KPU pada verifikasi parpol terkait Pemilu 2024. Bukti ini antara lain berupa percakapan dari salah satu anggota KPU provinsi dengan rekannya. Termasuk, bukti percakapan dengan ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari.

Hadar pun turut menjelaskan nama ketua dan anggota komisioner KPU Pusat yang diduga memberi perintah kepada anggota KPU provinsi terkait arahan meloloskan partai tertentu. Tak hanya itu, Hadar juga sempat menyebutkan beberapa pihak seperti Istana, Menteri Dalam Negeri hingga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) yang ditengarai terlibat.

“Persisnya saya tidak tahu (apakah lembaga tersebut benar terlibat atau tidak), kami berharap pak Doli mengeceknya, kami berharap demikian,” tegas Hadar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button