Hangout

Rambut Putih Jadi Sorotan, Mengapa Orang Lebih Cepat Beruban?

Rambut putih atau beruban, kini menjadi pembicaraan setelah pernyataan Presiden Joko Widodo di hadapan ribuan relawannya di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Mengapa seseorang mengalami rambu memutih lebih cepat dari yang lain? Apakah terkait dengan kesehatan fisik dan mental seseorang?

Pada gelaran Silaturahmi Nasional Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi di GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11/2022), Jokowi secara spesifik membeberkan ciri-ciri pemimpin tepat bagi rakyat, yaitu banyak kerutan di wajah dan berambut putih.

“Saya ulang. Jadi, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan di wajahnya hati-hati. Lihat juga, lihat rambutnya kalau putih semua ‘wah mikir rakyat ini’,” ujar Jokowi.

Terlepas dari siapa sosok yang dimaksudkan Jokowi, beruban merupakan fenomena alami bagi siapa saja seiring bertambahnya usia. Banyak orang yang menghubungkannya dengan kondisi tubuh yang sering tres, DNA, dan keadaan kesehatan tertentu.

Penyebab rambut memutih

Tubuh manusia memiliki jutaan folikel rambut atau kantung kecil yang melapisi kulit. Folikel menghasilkan sel rambut dan warna atau pigmen yang mengandung melanin. Seiring waktu, folikel rambut kehilangan sel pigmen, menghasilkan warna rambut putih.

Jenis dan jumlah melanin menentukan warna rambut setiap orang. Melanin diproduksi oleh sel melanosit. Sel-sel ini terletak di lapisan basal (terdalam) kulit, tepat di atas papila rambut (bagian bawah folikel rambut).

Ada dua jenis melanin. Eumelanin adalah pigmen gelap yang bertanggung jawab untuk rambut cokelat dan hitam. Ada juga pheomelanin, yakni pigmen kemerahan yang menghasilkan jenis rambut pirang jahe dan stroberi. Rambut pirang terjadi ketika melanosit menghasilkan tingkat eumelanin yang rendah.

Melanosit menanamkan melanin ke dalam batang rambut, memberikan warna yang khas. Berubahnya rambut menjadi abu-abu seiring bertambahnya usia tubuh karena jumlah melanosit yang lebih sedikit dan produksi melanin menurun. Kantung udara menggantikan melanin di batang rambut, menghasilkan rambut abu-abu perak.

Mengutip Medicalnewstoday, rambut putih dapat mulai tumbuh pada usia berapa pun, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Di antaranya, kekurangan vitamin B-6, B-12, biotin, vitamin D, atau vitamin E yang dapat menyebabkan uban prematur.

Satu laporan di 2015 dalam jurnal Development mencatat berbagai studi kekurangan vitamin D-3, vitamin B-12, dan tembaga serta kaitannya dengan rambut beruban. Ditemukan kekurangan nutrisi memengaruhi pigmentasi, dan menunjukkan warna dapat kembali dengan suplementasi vitamin.

Sebuah studi tahun 2016 yang dilaporkan dalam International Journal of Trichology mengamati faktor-faktor yang berkaitan dengan uban prematur pada anak muda India di bawah usia 25 tahun. Ditemukan kadar feritin serum yang rendah, yang menyimpan zat besi dalam tubuh, vitamin B-12, dan kolesterol baik HDL-C umum terjadi pada peserta dengan rambut beruban prematur.

Faktor genetika

Uban prematur pada rambut seseorang juga sebagian besar terkait dengan genetika, menurut laporan tahun 2013 di Indian Journal of Dermatology, Venereology and Leprology. Ras dan etnis juga berperan. Uban prematur pada orang kulit putih dapat dimulai sejak usia 20 tahun, sementara orang Asia di usia 25 tahun, serta usia 30 tahun pada populasi Afrika-Amerika, menurut penelitian pada tahun yang sama.

Stres oksidatif dalam tubuh juga dapat berperan ketika proses tersebut terjadi sebelum waktunya. Stres oksidatif menyebabkan ketidakseimbangan ketika antioksidan tidak cukup untuk menangkal efek merusak dari radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang merusak sel, berkontribusi terhadap penuaan dan penyakit.

Terlalu banyak stres oksidatif dapat meningkatkan perkembangan penyakit, termasuk vitiligo kondisi pigmen kulit. Vitiligo juga dapat memutihkan rambut karena kematian sel melanin atau hilangnya fungsi sel.

Apakah berhubungan dengan kondisi medis tertentu? Beberapa kondisi medis, termasuk penyakit autoimun, dapat meningkatkan risiko seseorang untuk beruban lebih awal. Penelitian yang diterbitkan pada 2008 menunjukkan adanya hubungan antara kelainan rambut dan disfungsi tiroid.

Rambut putih juga umum terjadi pada alopecia areata, kondisi kulit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala, wajah, dan bagian tubuh lainnya. Biasanya saat rambut tumbuh kembali, cenderung memutih karena kekurangan melanin.

Dampak dari stres?

Stres dianggap dapat menyebabkan rambut menjadi putih sebelum waktunya. Namun, penelitian belum secara meyakinkan membuktikan hal ini. Menurut Harvard Health Publishing, ada beberapa cara stres psikologis memengaruhi batang rambut. Efek samping stres terkait rambut yang paling umum adalah telogen effluvium, yang membuat rambut rontok sekitar tiga kali lebih cepat dari biasanya. Di usia paruh baya dan setelahnya, rambut bisa tumbuh kembali beruban.

Dalam kasus yang jarang terjadi, rambut tiba-tiba bisa memutih. Kondisi ini dikenal sebagai Sindrom Marie Antoinette, yang rambutnya dilaporkan beruban dalam semalam sebelum pemenggalannya.

Sementara satu studi dari New York University, yang dilaporkan di Nature Medicine, menemukan bahwa sel-sel yang bertanggung jawab atas warna rambut dapat habis saat tubuh sedang stres.

Studi lain menunjukkan bahwa sementara stres mungkin berperan, itu hanya sebagian kecil dari gambaran yang lebih besar di mana penyakit dan faktor lain berkontribusi.

Penyebab lainnya adalah merokok. Sebuah studi dari tahun 2013 yang dilaporkan dalam Italian Dermatology Online Journal, menunjukkan bahwa perokok 2,5 kali lebih mungkin untuk mulai beruban sebelum usia 30 tahun. Sebuah studi tahun 2015 di Journal of American Academy of Dermatology juga menunjukkan bahwa merokok terkait dengan uban dini pada pria muda.

Penggunaaan cat pewarna rambut bahkan sampo yang tidak tepat juga bisa menyebabkan rambut lebih cepat memutih. Banyak dari produk ini mengandung bahan berbahaya yang menurunkan melanin. Hidrogen peroksida, yang ada di banyak pewarna rambut, adalah salah satu bahan kimia berbahaya tersebut. Penggunaan produk yang memutihkan rambut secara berlebihan juga pada akhirnya akan menyebabkannya memutih.

Mencegah uban sebelum waktunya

Jika genetika atau penuaan adalah penyebabnya, tidak ada yang dapat mencegah atau membalikkan proses tersebut. Namun, merawat rambut beruban dapat memungkinkan pigmentasi warna kembali jika kerontokan disebabkan oleh kondisi medis.

Ketika diet dan kekurangan vitamin adalah penyebab rambut beruban sebelum waktunya, hal ini dapat diperbaiki dan membalikkan kembali warnanya atau menghentikan proses uban menjadi lebih parah.

Pastikan mendapatkan keseimbangan vitamin dan mineral yang baik dalam diet Anda untuk menjaga rambut tetap sehat dan menghindari memutih. Mikronutrien memainkan banyak peran penting dalam metabolisme sel dan defisiensi dikaitkan dengan rambut rapuh, rambut beruban, dan rambut rontok.

Anda juga sebaiknya mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung makanan laut, telur, dan daging yang merupakan sumber vitamin B-12 yang baik. Juga susu, salmon, dan keju sebagai sumber vitamin D yang sangat baik. Suplemen vitamin yang tersedia di pasaran juga dapat membantu memperbaiki kekurangan vitamin dan mineral penting ini.

Pola makan seseorang juga berperan dalam mencegah rambut beruban. Diet kaya antioksidan dapat mengurangi stres oksidatif. Yang termasuk makanan kaya antioksidan meliputi buah-buahan dan sayuran segar, teh hijau, minyak zaitun dan ikan.

Anda juga disarankan berhenti merokok. Setiap hisapan rokok memasukkan bahan kimia beracun ke dalam tubuh Anda. Ini menyebabkan stres pada tingkat sel, melepaskan spesies oksigen reaktif yang merusak, dan meningkatkan risiko banyak masalah kesehatan serius, bukan hanya uban.

Lalu apakah ada hubungannya rambut memutih dengan pola memimpin atau cara kerja seseorang yang lebih baik dibanding yang lain? Masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Lihat Juga
Close
Back to top button