Qatar mendonasikan 10.000 kabin portabel dan karavan yang digunakan sebagai fasilitas selama Piala Dunia 2022 lalu ke Turki dan Suriah. Kepada Reuters, Senin (13/2/2023), seorang pejabat Qatar mengatakan bahwa kabin portabel dan karavan ini akan digunakan untuk menampung orang-orang yang kehilangan rumah mereka akibat gempa dahsyat.
Sebuah kapal yang membawa 350 unit pertama meninggalkan Qatar menuju Turki pada Minggu (12/2/2023), kata pejabat itu. Dengan pengiriman lebih lanjut diharapkan dalam beberapa hari mendatang, kata sang pejabat yang meminta anonimitas karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut jutaan orang mungkin membutuhkan bantuan setelah gempa berkekuatan 7,8 menghantam Turki dan Suriah pada Senin pekan lalu (6/2/2023) yang telah menewaskan lebih dari 37.000 orang dan meratakan seluruh wilayah di kedua negara.
“Mengingat kebutuhan mendesak di Turki dan Suriah, kami telah mengambil keputusan untuk mengirimkan kabin dan karavan kami ke wilayah tersebut, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan dan segera kepada rakyat Turki dan Suriah,” kata pejabat Qatar itu.
Kabin portabel dan karavan itu digunakan sebagai penginapan para suporter selama beberapa pekan ketika Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun lalu. Pejabat telah mengindikasikan setelah turnamen mereka akan disumbangkan.
Emir Qatar Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thani mengunjungi Turki pada hari Minggu, menjadi pemimpin asing pertama yang melakukannya sejak gempa pekan lalu. Al-Thani bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan berbicara tentang cara Doha untuk dapat membantu ‘mengurangi bencana ini’, demikian laporan Kementerian Luar Negeri Qatar seperti dilansir kantor berita QNA.
Qatar memiliki salah satu tim penyelamat asing terbesar di Turki, dengan sekitar 130 orang di lapangan. Qatar juga telah mengirimkan 100 ton bantuan.
Kedua negara telah membangun hubungan yang semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sebelum gempa, Qatar telah setuju untuk menyuntikkan miliaran dolar AS ke dalam ekonomi Turki yang sedang berjuang dan berinvestasi di pusat perbelanjaan dan proyek infrastruktur.
Saat ini, Turki sangat membutuhkan perumahan sementara setelah ribuan bangunan hancur akibat gempa dan puluhan ribu lainnya membutuhkan perbaikan besar sebelum dapat digunakan kembali.
