News

Puan Kehilangan Momentum Genjot Elektabilitas

Jumat, 23 Des 2022 – 21:00 WIB

Puan

Ketua DPR Puan Maharani mengikuti secara virtual puncak PHI ke-94 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) di Kota Bengkulu, Kamis (22/12/2022). (Foto: DPR RI)

Ketua DPR Puan Maharani dianggap sudah kehilangan banyak momentum untuk menggenjot elektabilitas. Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Puan sebagai calon presiden (capres) kalah jauh dari koleganya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Peneliti BRIN Firman Noor menilai, sedikit waktu yang tersia untuk dimanfaatkan Puan untuk mengangkat elektabilitas. Padahal Puan memiliki modal untuk memoles citra kepada publik membentuk karekter kepemimpinannya. Lambannya pergerakan Puan mengakibatkan kandidat lain mendapatkan keuntungan mencuri momentum.

Ya karena time is up ya, waktunya sudah mulai semakin tipis. Dia sebenarnya punya waktu cukup lama kalo dia start awal memimpin PDIP sudah menunjukkan karakteristik leadership yang memang merakyat, yang selalu ada disamping rakyat, saya kira itu sekarang tinggal memetik hasilnya, tapi kelihatannya dia tidak aware dengan waktu,” kata Firman, di Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Dia mengingatkan politik adalah soal momentum. Sementara Puan sekarang ini sudah kehilangan momentum untuk mengapitalisasi modal dan kesempatan yang ada.

Menurutnya, PDIP harus rasional membaca situasi menjelang pilpres. Sekalipun segala kemungkinan masih terbuka namun untuk sekarang ini Puan dianggap sulit mengejar tingkat keterpilihan publik.

Survei Charta Politika yang dirilis pada Kamis (22/12/2022), menempatkan Puan dalam urutan tujuh dengan elektabilitas 1,5 persen kalah jauh dari Ganjar pada peringkat pertama dengan elektabilitas 31,7 persen. Sikap rasional PDIP juga mengharuskan untuk berkoalisi dengan parpol lain, kendati memenuhi syarat mengusung capres sendiri.

“Politik itu sangat penting soal waktu, nah sekarang dia sudah sampai pada titik seperti ini yang sebenarnya sudah terlambat untuk mengapitalisasi semua, sebagai pemimpin partai terbesar, sebagai cucu Bung Karno, sebagai anggota dewan. Itu dia baru start dan keburu ada kandidat yang lebih  menjanjikan kemudian negatif campaign keburu banyak, begitu kan,” tutur Firman.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button