Market

Proyek Kereta Cepat China Kebanggaan Jokowi Tak Pernah Bawa Kabar Gembira

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) Yosef Sampurna Nggarang mengkritisi proyek kereta cepat China Jakarta-Bandung.

Pria yang akrab disapa Yos Nggarang itu, menyatakan, proyek kereta China kebanggaan Presiden Jokowi itu, selalu saja dirundung masalah. “Proyek kereta kereta cepat ini, kok enggak ada berita yang menggembirakan untuk publik,” tanya Yos via akun Twitter-nya @yosnggarang, yang dikutip  di Jakarta, Senin (19/12/2022).

Sejak awal, lanjut Yos, mega proyek kereta China yang menyedot biaya Rp144 triliun ini, memang banyak masalahnya. “Mulai dari: 1. Proyek yang dipaksakan 2. Anggarannya terus membengkak 3. Jalurnya akan berubah dari selatan putar ke utara 4. Konsesi minta tambahan 5. Kereta teknis proyek anjlok,” cuitnya.

Pada Minggu (18/12/2022) sore, lokomotif teknis proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami kecelakaan di trase kereta cepat Kampung Campaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Atas kejadian ini, menurut pihak kepolisian, dua korban meninggal dan lima orang mengalami luka berat.

Mungkin hanya kebetulan, dua orang yang meninggal adalah pekerja proyek yang berkewarganegaraan China, yakni Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36).

Sedangkan biaya (cost overrun) proyek kereta cepat China, Wakil Menteri (Wamen) BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyebut bengkak US$1,176 miliar, atau setara Rp16,8 triliun. Pembengkakan anggaran sempat diperdebatkan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.

Tiko, sapaan akrab Wamen BUMN itu, membeberkan, konsorsium China sempat menolak perhitungan cost overrun yang diberikan PSBI. Mereka tidak mengakui biaya dari PT PLN (Persero), PT Telkom Indonesia Tbk, hingga pajak. China mendesak agar nilai cost overrun KCJB lebih kecil dari perhitungan PSBI.

Back to top button