News

Promosikan Investasi Indonesia di Davos, Langkah Menko Airlangga Dinilai Tepat

Ajakan Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, untuk berinvestasi di Indonesia dinilai merupakan hal yang tepat. Airlangga adalah menteri ekonomi di jajaran kabinet dan mempromosikan Indonesia kepada para pelaku ekonomi dunia merupakan tugas keseharian yang melekat pada dirinya.

Penilaian tersebut disampaikan pengamat ekonomi-politik dan pengajar di Jurusan Hubungan Internasional, FISIP Universitas Nasional (UNAS), Robi Nurhadi, menjawab pertanyaan media di Jakarta.

“Pertemuan di Davos itu ibaranya juga pertemuan para investor kelas dunia. Jadi ajakan Airlangga untuk berinvestasi sudah tepat. Tinggal bagaimana kita di sini berupaya untuk mempermudah birokrasinya, memperbaiki iklim investasi yang ada serta memperkuat keamanannya,” kata Robi.

Kepala Pusat Penelitian Pascasarjana UNAS itu menjelaskan, setidaknya ada dua hal yang membuat ajakan Airlangga itu tepat. Pertama, posisi Indonesia yang tengah memimpin Presidensi G20 jelas akan memberi Indonesia posisi tawar yang bagus di mata dunia.

“Dengan posisi tersebut, omongan pihak Indonesia menjadi lebih berbobot, layak didengar oleh dunia,” kata Robi, menegaskan posisi Indonesia saat ini dengan metafora.

Kedua, menurut alumnus Center for History, Politic and Strategy, UKM Malaysia  tersebut, seperti disampaikan Menko Airlangga, Indonesia merupakan anggota papan atas G20 yang telah menunjukkan ketahanan ekonomi selama menghadapi masa pandemi COVID-19.

“Ekonomi Indonesia relatif kuat bertahan menghadapi COVID-19 dan cenderung telah melakukan recovery dengan baik. Pertumbuhan ekonomi triwulan I tercatat sebesar 5,1 persen per tahun. Coba bayangkan kalau ada negara mengajak dunia  berinvestasi di negaranya, tetapi pertumbuhan ekonominya jeblok. Kan jelas ajakan itu tidak didukung momentum,” kata dia.

Robi juga mengapresiasi Airlangga dan para diplomat Indonesia yang terlibat pada forum ekonomi internasional tersebut. Terutama pada sisi digelarnya Indonesia Pavilion sebagai forum transaksi gagasan dan ajang membangun koneksi bisnis. Robi juga mengapresiasi tinggi prakarsa diadakannya “Indonesia Night” yang memungkinkan membuat budaya dan kuliner Indonesia kian mendunia.

“Bagus kalau Indonesia Pavilion dan Indonesia Night ini digelar di berbagai kawasan dunia, pada pertemuan dan forum dunia yang prospektif secara berkala oleh berbagai kedutaan besar kita,” ujar Robi.

Sebagaimana diberitakan banyak media massa arus utama, pada saat mendapatkan kesempatan berbicara pada rangkaian acara World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan kuatnya posisi ekonomi Indonesia saat ini.

Kepada para wakil negara-negara yang hadir, saat itu Airlangga mengatakan bahwa Indonesia sedang mengalami kebangkitan ekonomi setelah diterpa pandemic COVID-19 sebagaimana negara-negara lain di dunia. Dengan kebangkitan ekonomi yang tengah terjadi, hal itu merupakan momen emas bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.

“Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, dan diprediksi menjadi ekonomi terbesar keempat dunia pada 2050,” kata Airlangga. [fad]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button