News

Kenal Jokowi Sejak 2012, Bambang Susantono akan Jadi Ketua Otorita IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya bakal melantik Kepala Otorita Ibu Kota (IKN) Nusantara, pada Kamis (10/3/2022) besok.

Sosok yang dipercaya Jokowi untuk memimpin Nusantara disebut-sebut adalah Bambang Susantono yang merupakan mantan Wakil Menteri Perhubungan di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mungkin anda suka

Nama Bambang sudah mulai mencuat sejak akhir Februari lalu. Dia juga mendapat respon positif dari berbagai kalangan.

Bambang Susantono meraih gelar Doktoral di bidang perencanaan infrastruktur serta gelar master di bidang teknik sipil dan master di bidang perencanaan kota dan kawasan dari University of California, Berkeley, AS.

Sebelumnya Jokowi sempat menyebut bahwa kriteria Kepala Otorita IKN memiliki latar belakang arsitek.

Siapakah Bambang Susantono?

Nama Bambang Susantono disebut-sebut calon kuat Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

Kabarnya, Presiden Jokowi akan mengumumkan sosok Kepala IKN pada Kamis (10/3/2022) besok..

Jokowi sudah memberikan kisi-kisi sosok calon Kepala Otorita IKN yakni bukan orang parpol dan berlatarbelakang arsitektur.

Jika mengacu hal itu, maka Bambang Susantono masuk dalam kategori pilihan Jokowi.

Nama Bambang sebenarnya tidak pernah masuk dalam perbincangan atau bahkan tidak pernah disebut Jokowi.

Sejumlah nama calon Kepala Otorita IKN yang sebelumnya mencuat ke publik adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ridwan Kamil, mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Namun, Bambang yang kelahiran Yogyakarta, 4 November 1963 itu punya segudang prestasi dalam urusan infrastruktur dan transportasi.

Bambang mendapat gelar pendidikan S1 engineer dari ITB jurusan Sipil, lalu S2 mengenai kota dan perencanaan regional transport engineering (Universitas California Berkeley, master tata kota dan wilayah (MCP) dan juga gelar MSCE di bidang teknik transportasi).

Lalu lulus S3 dari Universitas California Berkeley, Amerika Serikat mengenai perencanaan infrastruktur.

Profil Bambang Susantono

Selain pernah menjabat Wakil Menteri Perhubungan di era Presiden SBY, Bambang juga turut dalam membenahi sektor transportasi di Indonesia antara lain jalur rel kereta api ganda, monorail, dan busway.

Periode 2004-2010, dia juga dipercaya sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MITI) yang kala itu menekankan pada sistem transportasi yang humanis.

Gagasan tentang transportasi humanis ini, terlihat dari sejumlah gagasan yang dia tuangkan dalam buku ‘Revolusi Transportasi’ yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama 2014.

Revolusi transportasi kemudian disingkat menjadi ‘revolutrans’.

Dalam buku itu, terdapat foto ketika Bambang berdampingan dengan Jokowi yang kala itu baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

“Melalui sekian pengalaman pahit berkutat di kekacauan, ternyata Revolusi Transportasi mampu membantu kita menemukan cara terbaik mencapai tujuan,” tulis Bambang dalam pengantar bukunya itu.

Dari revolusi itulah, dia menyebutkan bahwa perubahan dimulai dengan berani membuat terobosan.

Bambang memberi contoh, ketika dia mengusung Railvolition, banyak orang mencibir dan merendahkannya.

Railvolution adalah revolusi dalam bidang perkerataapian, salah satunya membuat rel ganda Kereta api Jakarta-Surabaya sepanjang 727 kilometer.

Juga Kereta Bandara yang diluncurkan dan e-ticketing yang sudah diterapkan di kereta api.

Profil Bambang Susantono

Kiprahnya di pemerintahan diawali saat bekerja sebagai pegawai di Departemen Pekerjaan Umum lalu sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007-2010.

Dia menjadi Wakil Menteri Perhubungan pada tahun 2009 dengan tugas membantu Menteri Perhubungan dalam membenahi sektor transportasi di Indonesia.

Bahkan pada 2012 pernah diangkat sebagai Komisaris Utama di PT Garuda Indonesia, tbk.

Bambang Susantono juga pernah menjadi orang nomor dua di Asian Development Bank (ADB) yang bermarkas di Manila, Filipina. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden ADB pada 2015.

Bambang juga menulis beberapa buku seputar infrastruktur dan transportasi, salah satunya adalah ‘Manajemen Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah’ yang menjadi panduan dalam melakukan terobosan dalam rangka pembangunan nasional.

Buku lain yang pernah ditulis oleh peraih penghargaan Satyalencana Karya Satya, Satyalencana Wira Karya, dan Satyalencana Pembangunan ini antara lain berjudul ‘1001 Wajah Transportasi Kita’, ‘Strategi dalam Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah’, dan ‘Memacu Infrastruktur di Tengah Krisis’.

Dalam menangani kesemerawutan dalam sistem transportasi, Bambang mengusulkan pendekatan transportasi humanis, yang diawali dengan etika dalam bertransportasi.

Menurutnya, hal ini sangat penting untuk menjaga keteraturan dalam bertransportasi sehingga menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.

Dalam hal konsep transportasi yang humanis, Bambang mengatakan bahwa selain melibatkan masyarakat dalam proses perencanaannya, sistem transportasi humanis harus memperhatikan empat aspek, yaitu angkutan umum harus tepat waktu agar bisa diandalkan oleh masyarakat, harus nyaman dan layak ditumpangi, tarif angkutan umum harus terjangkau dan terjamin keamanannya.

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button