News

Problem Prabowo sebagai King Maker: Menang Sulit, Cawapres Rumit

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai posisi Prabowo Subianto sebagai king maker terbilang kurang menguntungkan. Jika maju sebagai calon presiden (capres), Prabowo diprediksi sulit memenangkan pertarungan. Sementara menjadi calon wakil presiden (cawapres) mustahil.

“Hampir mustahil Prabowo maju sebagai cawapres atau tidak maju capres. Menjadi capres 2024 adalah kesempatan terakhir,” kata pembicara LSI Denny JA, Fitri Hari di kantor LSI Denny JA, kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022).

Paling masuk akal, kata Fitri menjelaskan, Prabowo bisa memilih opsi untuk menjadi cawapres dari PDIP.  Meski di partai itu, ada nama Ganjar Pranowo dan Puan sebagai pilihan capres.

“Pilihan pertama Prabowo mendapat cawapres dari PDIP (Ganjar atau Puan). Tapi pasangan dari PDIP semakin sulit didapat. Karena PDIP sebagai partai terbesar jika memungkinkan tetap akan memilih capres dari partainya sendiri,” ujar Fitri.

Namun,  lanjut dia, opsi itu masih terdengar bak angan-angan yang sulit digapai. Gerindra dengan solid menyatakan Prabowo bakal maju sebagai capres. Namun seperti yang sudah disinggung, Menteri Pertahanan itu bakal sukar menyaingi capres lain seperti Ganjar Pranowo yang punya elektabilitas mumpuni.

“Dilema Prabowo, sudah sulit menang Pilpres 2024 karena elektabilitasnya sudah melampaui puncak. Ia sudah dilewati oleh Ganjar Pranowo,” jelas Fitri.

Tetapi mau tidak mau, Fitri berpandangan, Prabowo harus tetap maju untuk mendongkrak dukungan terhadap Partai Gerindra. Lantas pertanyaannya berikutnya, siapa yang bakal mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.

Fitri menilai, teka-teki cawapres Prabowo  sulit untuk diprediksi. Pasalnya,  sejauh ini hanya ada satu nama yang mengudara yakni Muhaimin Iskandar dari PKB.

“Prabowo kesulitan mencari cawapres diluar PKB. Sementara PKB bersikukuh harus Cak Imin cawapresnya,” kata Fitri menambahkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button